Journalarta.com – Kaum hawa memiliki batas atas kepemilikan sel indung telur. Seiring berjalan nya waktu, sel indung telur yang ada di ovarium akan semakin berkurang. Fenomena tersebut dikenal sebagai menopause. Masyarakat awam, umumnya, sudah mengetahui dan menyadari akan mengalami kondisi ini dan merupakan gejala alami pada seorang wanita.
Menopause merupakan proses berhentinya haid atau menstruasi pada seorang wanita. Namun sebelum berhenti, akan ditandai dulu dengan jadwal haid yang tidak teratur. Hal tersebut terjadi akibat sel telur pada ovarium semakin berkurang dan menipis. Kondisi ini memang secara alamiah akan terjadi pada setiap wanita dengan rentang usia 40-50 tahun.
Adapun gejala atau pertanda lainnya ialah rasa panas seperti terbakar pada daerah dada dan leher, perasaan tidak nyaman, sensitif atau emosi tidak terkontrol dan insomnia atau gangguan tidur. Sedangkan akibat yang ditimbulkan pada fase ini ialah daerah vagina mengering sehingga menganggu aktivitas seksual. Disamping itu, kulit tubuh mulai mengering. Apabila sudah memasuki fase menopause secara permanen maka akan menimbulkan osteoporosis.
Fase ini tidak bisa ditunda karena sifatnya yang alamiah. Selain sel indung telur berkurang karena proses menstruasi, kapasitasnya juga menipis ketika mengalami pembuahan oleh sperma. Kendati demikian, menopause juga bisa terjadi sejak dini yang diakibatkan oleh berbagai faktor. Seperti operasi angkat rahim, kemoterapi pada pasien kanker hingga pengaruh radiasi.
Menurut WHO, menopause adalah masa berhentinya hair atau menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikuler ovarium. Seorang wanita bisa dikatakan sudah menopause apabila tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan secara berturut-turut tanpa ada penyebab secara fisiologi atau patiologi yang nyata.
Sebelum seorang wanita menopause, Ia akan mengalami masa Klimakterium. Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium. Klimakterium merupakan suatu masa peralihan yang normal dan wajar terjadi bagi wanita. Menopause memang akan terjadi secara alami, tetapi ada beberapa hal yang dapat memengaruhi seberapa lambat atau cepatnya fase menopause yang terjadi pada perempuan. Hal-hal tersebut adalah:
- Stress
- Usia melahirkan
- Penggunaan atau pemilihan alat kontrasepsi
- Kebiasaan merokok
- Asupan gizi
Untuk ciri-ciri fisik yang dapat terlihat sebelum menopause adalah:
- Hot flushes: rasa panas atau hangat yang dapat dirasakan pada bagian leher, dada, hingga wajah yang dapat dirasakan selama beberapa menit. Hot flushes juga dapat menyebabkan kepala pusing, tubuh terasa lemah, detak jantung yang cepat, dan sering berkeringat di malam hari.
- Sering buang air kecil: seorang wanita akan lebih sering buang air kecil sebelum menopause.
- Kulit menjadi lebih kering: kulit akan berubah menjadi lebih kering daripada sebelumnya, sehingga akan lebih baik bila pelembap digunakan secara rutin.
- Rambut mudah rontok
Ciri-ciri psikologis yang dapat dirasakan adalah:
- Mudah tersinggung
- Depresi
- Risau atau cemas
- Sering mengalami kelupaan dan sulit berkonsentrasi
Ciri-ciri seksual yang dapat dirasakan adalah:
- Vagina kering: vagina menjadi lebih kering dari biasanya, sehingga akan menimbulkan rasa kurang nyaman ketika berhubungan seksual.
- Libido menurun: hasrat atau gairah untuk berhubungan seksual juga akan menurun akibat tingkat libido yang menurun.
Menopause bisa terdengar sebagai akhir dari hubungan seksual seorang wanita, tetapi apabila menyikapinya dengan benar, fase menopause bisa menjadi fase dimana wanita bisa menjadi lebih sehat. Berikut cara menyikapi menopause:
- Selalu berpikir positif bahwa semua yang terjadi merupakan suatu hal yang alami dan wajar
- Jangan berhenti menerapkan pola hidup sehat dengan gizi seimbang dan olahraga yang cukup
- Kurangi mengonsumsi kafein yang berasal dari kopi, teh, dan soda untuk mengurangi hot flushes
- Tidur cukup selama 7-8 jam sehari
Menopause merupakan fase yang tidak perlu ditakuti, semua wanita masih bisa bersinar setelah menopause sekalipun.(**)
Dari Berbagai Sumber.
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.