Hasil olahan berbahan dasar sampah kreasi organisasi Perkumpulan Rumah Aspirasi Pemuda (RAP-Kp) Pangkalpinang prov.Bangka Belitung.
Pangkalpinang,Journalarta.com – Pembangunan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat, tetapi pembangunan juga dapat membawa resiko terjadinya eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) dan terjadinya pencemaran lingkungan sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem sebagai penunjang kehidupan dapat mengalami kerusakan.
Warga Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Beliitung yang tergabung dalam Rumah Aspirasi Pemuda kota Pangkalpinang provinsi Bangka Belitung (RAP-Kp), berhasil meminimalisasi pencemaran tanah maupun air dengan cara membuat paving block berbahan dasar sampah plastik.
“Bahan dasarnya adalah limbah plastik dari berbagai jenis. Bisa kantong plastik, gelas, botol, jeriken, baskom, dan semua jenis barang rongsokan dari plastik. Pokoknya semua plastik yang sudah tidak terpakai, kotor tidak masalah,” ujar Bambang Ibra, inisiator pembuat bermacam olahan berbahan dasar sampah dan selaku Ketua Umum Perkumpulan Rumah Aspirasi Pemuda Kota Pangkalpinang (RAP-Kp) provinsi Kepulauan Bangka Belitung,Kamis(24/12/2020).
Ide membuat paving block ini diawali dari banyaknya sampah plastik yang berhamburan di sejumlah lokasi, baik di pinggir jalan, sekitar rumah, bahkan hingga ke parit dan sungai, sehingga melalui pemanfaatan menjadi paving block yang tidak harus plastik bersih, maka bisa mengurangi beban tanah mengingat plastik bisa terurai secara alami membutuhkan waktu hingga ratusan tahun.
Ibu – ibu yang sedang memilih sampah plastik.
Selain paving block Organisasi Perkumpulan RAP-Kp juga membuat Pupuk Kompos baik padat maupun cair dengan bermodalkan sampah dan mesin daur ulang bantuan dari salah satu perusahaan BUMN yang ada di provinsi Babel.
Saat ditanya awak media apa kendala yang dihadapi untuk proses pembuatan olahan berbahan dasar sampah seperti paving block, Kompos padat, kompos cair tersebut ?
Seorang Bapak yang sedang sibuk memilih sampah berbahan plastik.
Bambang Ibra menyebutkan yang pertama adalah kurangnya Perhatian dan dukungan dari pemerintah baik Pemkot maupun Pemprov padahal menurutnya, apabila ada perhatian dari pemerintah maka semuanya akan berjalan dengan lancar dan bisa menciptakan sebuah lapangan pekerjaan untuk warga di saat Pademi Covid-19.RAP-Kp mengharapkan dukungan pemerintah supaya bisa meningkatkan skala produksinya.
Kompos Padat yang siap di produksi.
Bahan baku sampah plastik plastik sebelum di pilih.
“Tinggal pemerintah membantu, atau pihak-pihak swasta membantu bagaimana kita mendapatkan fasilitas untuk mendapatkan pekerjaan itu. Orang-orang yang lagi semangat ini perlu di-support supaya tidak putus di jalan,” ungkapnya.
Yang kedua adalah kurangnya modal/dana serta pemasarannya.Ia menyebutkan untuk saat ini masih terkendala dengan modal sedangkan untuk bahan pembuatan tidak sangatlah sulit di dapatkan mengingat banyak sekali sampah-sampah yang ada di sekitar yang belum dikelola menjadi nilai higienis.Ia pun mengatakan bagi siapapun yang merasa memiliki banyak limbah plastik dan tidak mau mencemari lingkungan dengan tidak membuang plastik sembarangan, pihaknya bersedia menampung karena pembuatan paving block ini niat utamanya adalah untuk menekan pencemaran.
Mesin cetak paving block berbahan sampah palstik bantuan salah satu perusahaan BUMN.
“Tenaga udah siap, Bahan Udah Siap, ya ” tinggal cari dana untuk merealisasikan ini semua dan ini judulnya kan sampah, orang banyaknya gengsi.Tapi kalau gengsinya ditutup materi, gengsinya akan hilang,” tutupnya.(red)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.