News

Anies Baswedan Paling Dipilih Anak Muda Jadi Presiden

Gubernur DKI Jakarta Sebagian Besar Anak Muda.

Jakarta, Journalarta.com – Gubernur DKI Jakarta memuncaki atau mendapat perolehan angka tertinggi survei soal tokoh yang di pilih anak muda untuk menjadi presiden yang di rilis oleh Indikator Politik Indonesia.

Di pilihnya Anies Baswedan oleh sebagian besar anak muda ini di harapkan menjadi pemicu bagi Gubernur ini untuk terus mengokohkan paradigma pembangunan di DKI Jakarta yang mengedepankan kolaborasi konkret antara warga dengan Pemprov serta menjadikan warga bagian dari solusi pembangunan di ibu kota.

Menurut Anggota DPD RI Fahira Idris, selain sosoknya yang masih muda, di pilihnya Anies Baswedan oleh sebagian besar anak muda kemungkinan besar karena jejak langkah, kinerja, dan prestasinya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Apa yang terjadi di Jakarta saat ini dan ke depan akan menjadi ingatan publik. Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di Indonesia. Kemungkinan besar menjadi salah satu referensi pemilih saat di tanya calon presiden yang di inginkan.

Oleh karena itu, jalan ke depan Anies Baswedan sangat tergantung dengan geliat pembangunan dan kemajuan yang terjadi di Jakarta.

“Saya sebagai senator Jakarta memandang hasil survei ini bisa sebagai salah satu parameter untuk menilai kinerja Gubernur Anies yang selama tiga tahun terakhir ini membuat Jakarta mengalami kemajuan signifikan di berbagai bidang. Setiap turun ke warga, saya mendapat laporan bahwa berbagai persoalan yang di hadapi di lingkungannya masing-masing kini lebih mudah dan cepat terselesaikan akibat kebijakan-kebijakan Gubernur Anies yang mengedepankan kolaborasi. Belum lagi kalau kita bicara berbagai pembangunan fisik terutama fasilitas umum dan integrasi transportasi yang memang langsung di rasakan warga. Semoga langkah Pak Anies di mudahkan untuk bisa memimpin negeri ini,” ujar Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/3/21).

Baca juga: DPD RI Dukung Kebijakan Presiden Benci Produk Luar Negeri

Memotret  pemilih muda dalam kontestasi pemilu presiden atau capres sangat penting mengingat komposisinya yang sangat signifikan dari keseluruhan jumlah pemilih.

Pada Pemilu 2019 saja jumlah pemilih usia muda (pemilih pemula usia sampai usia 20 tahun) sebanyak 17,5 juta orang. Kemudian usia 21-30 sebanyak 42,8 juta orang dan usia 31-40 tahun sebanyak 43,4 orang.

Pemilih muda menjadi kekuatan penting mengingat kombinasi yang mereka miliki. Jumlah yang besar, antusiasme tinggi untuk memilih capres, tingkat pendidikan dan akses informasi yang lebih baik.

Selain itu pemilih muda mengenal teknologi maju serta melek politik. Berbagai kombinasi ini menjadikan pemilih muda cenderung menjadi pemilih yang rasional.

“Jadi, rekam jejak tokoh-tokoh yang selama ini selalu masuk bursa capres dalam survei akan menjadi referensi para pemilih muda dalam menentukan pilihannya. Tokoh yang selalu mengedepankan kolaborasi dan meninggalkan jejak kebaruan. Dan kemajuan sebagai ciri anak muda akan menjadi pilihan utama pemilih muda pada Pemilu 2024,” pungkas  Fahira Idris.

Baca juga: DPD RI Minta BPOM Jangan Persulit Perizinan Vaksin Nusantara

Sumber : Humas DPD RI


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts