Harga Lada Babel Rp96.000 per kilogram.
Pangkalpinang, journalarta.com – Kesabaran dan kerja keras Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman untuk mengembalikan kejayaan lada Babel, mulai terlihat dengan mulai naiknya harga Lada. Langkah beraninya agar Babel keluar dari IPC (International Pepper Community) juga menjadi strategi yang tepat.
Per tanggal 1 April 2021 harga beli Muntok White Pepper menembus angka Rp96.000.
Kerja keras jajarannya bersama para petani patut mendapat apresiasi. Karena ternyata bukan hanya lada saja yang naik, tapi ada komoditi lain yang juga merangkak naik seperti sawit dan karet.
Dari data yang di keluarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), harga beli Muntok White Pepper Provinsi Babel per tanggal 1 April 2021, tembus di harga Rp96.000 per kilogram.
Perinciannya, lada dengan kualitas MQ (kualitas lada yang merupakan hasil panen dari petani yang belum di sortir dan uji lab) harga belinya Rp90.000.
Kemudian, lada dengan kualitas SNI 2 (kualitas lada yang telah di sortir dan uji lab) harga belinya Rp94.000 per kilogram.
Untuk kualitas SNI 1 (kualitas lada super yang telah di sortir dan uji lab) sekarang tembus dengan harga beli Rp96.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Lada Babel Beranjak Naik Mendekati Rp70 Ribu/Kg
Sementara komoditi lainnya seperti karet, harga tingkat kabupaten Rp7.000 sampai Rp9.000, untuk harga provinsi Rp9.000 sampai Rp12.000, dan yang di sepakati adalah harga tingkat kabupaten, yaitu berkisar Rp8.000 sampai Rp9.000.
Untuk harga kelapa sawit di tingkat petani Rp1.800 sampai Rp1.900, untuk tingkat pabrik sudah sampai Rp2.100 perkilo.
“Kita patut bersyukur dengan mengucapkan alhamdulillah, karena seperti kita ketahui, komoditi pertanian khususnya pertanian perkebunan ini mengalami perbaikan harga. Ada beberapa komoditi yang memang naik sejak kemaren, pada Selasa (30/3/2021). Jelas tampak ada perubahan harga yaitu yang pertama perubahan harga pada lada, kemudian perbaikan harga juga terjadi pada sawit, kemudian di ikuti juga dengan komoditi lainnya seperti karet, juga mengalami kenaikan. Ini merupakan sebuah proses yang sudah mulai tampak,” terang Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pemprov Babel, Irman HS.SP, Selasa (30/3/2021) kemarin.
Irman menerangkan, dengan kenaikan yang terjadi kemarin membuktikan bahwa, arahan-arahan yang di keluarkan oleh Gubernur Erzaldi untuk program pertanian sejak tahun 2018, terjawab dan menampakkan hasil.
Sejak tahun 2018 Gubernur Erzaldi membuat program kepada Dinas Pertanian untuk memberikan sekaligus membantu seluruh petani lada mulai dari benih, pupuk, di bantu oleh Pemprov. Babel.
“Bahkan ini (kenaikan harga lada) juga tidak luput atas keberanian beliau yaitu kita memisahkan diri yang dari namanya IPC, kumpulan beberapa negara yang memang penghasil lada yang di ketuai oleh Vietnam,” terangnya.
Dalam kondisi Babel tergabung di IPC, maka tidak bisa menentukan harga. Keputusan Gubernur Erzaldi ini di anggap yang terbaik buat petani lada khususnya.
Baca juga: Harga Lada dan Sawit Naik, Ekonomi Petani Bangka Belitung Semakin Naik
“Sehingga dampak yang akan datang jika masih bergabung dengan IPC kita tidak bisa menentukan harga kita sendiri. Sekarang kita tidak tergantung lagi kepada Vietnam,” sambungnya.
Artinya kebijakan yang di keluarkan gubernur, tidak hanya kepada tahap bawah saja tetapi di tingkat internasional ia berani mengambil keputusan seperti itu untuk memajukan kejayaan lada.
Komitmen Erzaldi sendiri untuk mengembalikan kejayaan lada sudah berjalan berturut-turut sejak tahun 2018 hingga 2021. Bantuan demi bantuan terus di gulirkan kepada para petani.
“Fluktuasi harga selalu terjadi, namun bagaimana kita menyikapinya. Dengan komitmen pemerintah yang berkomitmen sampai empat tahun sampai hari ini terus membantu sarana prasana, menjadi peluang besar bagi masyarakat khususnya petani untuk fokus, mengembangkan tanaman lada ini,” lanjutnya.
Apa yang telah terjadi di pasar, ujar Irman membuktikan apa yang di inginkan dan di cita-citakan Gubernur Erzaldi bersama para petani terjawab dengan kenaikan harga yang signifikan.
“Ini membuktikan bahwa komitmen hitung hitungan Gubernur Babel tepat. Kita yakin beliau seorang pemimpin yang tidak mungkin tidak memikirkan. Ini peluang ketika kepala daerah kita sangat mendukung sektor pertanian. Dan hari ini pertanian memiliki nilai strategis yang bisa di kembangkan untuk perbaikan ekonomi petani kita,” pungkasnya.(*)
Baca juga: Gubernur Babel: Kita ke Pengadilan Internasional Jika Lada Di permainkan
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.