Aliansi Masyarakat dan Penambang PIP Belinyu (AMPIPB) Gelar Demo Di Kantor DPRD Babel
Bangka, Journalarta.com – Saat ini perekonomian masyarakat kita dalam kondisi sulit dan menurutnya pendapatannya salah satu di karenakan wabah covid -19 yang terjadi di seluruh dunia, tak terkecuali juga di alami masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Provinsi Kep Babel).
Dan tak di pungkiri masyarakat Bangka Belitung saat ini hampir mengandalkan aktifitas pertambangan rakyat sebagai tempat mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, seperti halnya dengan masyarakat Babel di wilayah Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kep. Babel.
Di latarbelakangi seringnya di lakukan penertiban oleh pihak aparat penegak hukum (APH) Babel terhadap masyarakat penambangan lantaran menambang tidak di lengkapi dengan dokumen perizinan.
Masyarakat penambang rakyat yang menamai dari Aliansi Masyarakat dan Penambang PIP Belinyu (AMPIPB) berencana akan menggelar aksi damai di Gedung Kantor DPRD Provinsi Kep.Bangka Belitung, Selasa (27/04/202).
Di ketahui, masyarakat Belinyu yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat dan Penambang PIP yang kesehariannya bekerja di ponton isap produksi (PIP) di Belinyu dan sekitarnya berencana menyampaikan aspirasi mereka di hadapan para wakil rakyat di DPRD Provinsi Babel.
Seperti yang di sampaikan dalam surat pemberitahuan kepada Polda Kep. Babel, rencana aksi damai AMPIPB di mulai sekitar pukul 10.00 WIB, dengan jumlah masa 500 orang dengan koordinator aksi Hendy Apriansyah,
Di hubungi melalui sambungan telpon selulernya Senin (26/04/2021) malam, Koordinator aksi damai tersebut mengungkapkan apa yang jadi keinginan masyarakat penambang PIP di belinyu, apalagi menjelang lebaran idul Fitri 1442 H yang tinggal hitungan hari.
” Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi masyarakat penambang PIP Belinyu agar para penambang tersebut dapat di berikan kesempatan untuk bekerja agar bisa menafkahi keluarga mereka apalagi mendekati lebaran Idul Fitri ini. Dan mengharapkan ada kebijakan dari Bapak Gubernur , Bapak Kapolda dan Aparat Penegak Hukum lainnya menimbang mayoritas penambang itu adalah muslim dan mendekati lebaran,” ungkapnya.
Menurut Hendry aksi damai mereka semata-mata meminta kebijakan kepada wakil rakyat di DPRD dan Gubernur Babel Erzaldi agar permintaan penambang juga dapat menjadi pertimbangan untuk di kabulkan beraktifitasnya penambangan rakyat khususnya di wilayah Belinyu dan sekitarnya dengan sedikit melonggarkan norma hukum dan aturan yang ada. (Red)
Baca juga: Inilah Pernyataan Sikap Aksi Demo di Depan Kantor Walikota Pangkal Pinang
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.