Santri PESMADAI Raih Wisudawan Terbaik UIN Jakarta
Jakarta, Journalarta.com – Santri Pesantren Mahasiswa (PESMADAI), Siti Maulidya Chairunnisa, berhasil menyandang gelar sarjana S.Sos. Momen ini terbilang amat istimewa, sebab ia juga didaulat sebagai salah satu wisudawan terbaik.
Ia dikukuhkan pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke-120 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang digelar secara online, Kamis, (10/6/2021).
Berhasil meraih anugerah sebagai wisudawan terbaik pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi dari perguruan tinggi ternama tanah air, wanita kelahiran Bekasi ini pun mengaku sangat senang dan bersyukur.
“Kalimat pertama yang pantas terucap adalah alhamdulillaahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihat,” sebut perempuan berhijab ini.
Lidya mengatakan, pencapaiannya ini bukan karena usahanya semata melainkan ada campur tangan dan bantuan dari Allah yang telah memudahkan hingga sampai di titik akhir studi dan lulus tepat waktu.
“Wisuda buat saya adalah waktu untuk merapikan mimpi, setelah melewati perjuangan yang luar biasa hebatnya. Wisuda juga merupakan waktu untuk melihat peluang lebih luas serta menjadi awal gerbang kehidupan baru akan segera dimulai,” katanya.
Lidya yang juga santriwati Pesmadai Putri angkatan pertama ini berharap, ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh dapat bermanfaat khususnya untuk diri dan umumnya untuk keluarga, agama, bangsa, negara, dan umat.
Baca juga: PESMADAI Bagi Takjil Gratis Di Pinggir Jalan Raya
“Saya juga berharap dapat berperan dan berkontribusi dengan mengamalkan ilmu yang telah saya pelajari, utamanya dari pengalaman belajar di Pesmadai, yang telah lama menjadi impian saya untuk bisa berhimpun dengan orang-orang hebat, memiliki visi dakwah di tengah-tengah umat, sehingga tidak menjadi orang yang cerdas namun abai terhadap lingkungan dan keadaan sesama. Terlebih kultur ibadah benar-benar ditekankan selama di Pesmadai ini,” imbuhnya.
Selain sibuk dengan rutinitas di ruang kuliah, Lidya juga sosok organisatoris yang banyak terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan. Di antaranya ia pernah memimpin UKM LDK Syahid Komisariat Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta.
Lidya yang mengambil jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) ini juga aktif dalam pengembangan literasi dengan bergabung menjadi anggota dan pengurus Forum Lingkar Pena (FLP) Ciputat.
Di antara buah karyanya adalah “Digitalisasi Penanggulangan Stunting Sejak Dini”, sebuah makalah ilmiah yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku rampai berjudul “Representasi Materi Komunikasi Penyuluhan di Era Revolusi Industri 4.0” bersama sejumlah penulis lainnya.
Seabreg kenangan semasa kuliah, memberi kesan istimewa bagi Lidya terhadap almamaternya tersebut. Ia pun menceritakan kembali awal pertama menjalani proses perkuliahan di Kampus Biru itu. Sejak awal, ia sudah langsung klop dengan mata kuliah yang baginya menarik dan sesuai dengan minatnya.
Lidya juga ingat betul peran dan karakter para dosen yang berneka rupa, sehingga aktivitas perkuliahan betul-betul mengasyikkan. “Itu adalah tantangan mahasiwa untuk memahami materi dengan cara yang berbeda-beda,” katanya.
“Meskipun di semester akhir menjalani perkuliahan daring, tapi itu semua tidak mengurangi gairah saya untuk terus menyelami hikmah yang akan Allah kasih untuk kita semua,” ungkapnya. (Mas Andre Hariyanto)
Baca juga: PESMADAI Tangsel Kembali Bagi-Bagi Takjil Kepada Para Pengguna Jalan
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.