DAERAHNEWS

Ulah Penambang Illegal, Air Baku SPAM IKK Pangkalanbaru Tidak Layak Konsumsi

Tim Gabungan Lakukan Razia Terhadap Penambang Illegal di Kolong Air Baku SPAM IKK Pangkalanbaru

 

Bangka Tengah, Journalarta.com – Dirazia tim gabungan Satpolpp Bangka Tengah (Bateng) dan Polsek Pangkalanbaru, penambang timah di kolong (kolam) bahan baku air Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) Pangkalanbaru kabur.

Plt Kasubag TU SPAM IKK Pangkalanbaru, Dedi mengaku setiap hari mendapat keluhan pelanggan terkait baku mutu air, terutama kejernihannya.

“Sekarang ini setiap hari kami menerima keluhan pelanggan,” kata Dedi, Rabu (29/9/21) kepada awak media usai razia.

Dedi mengaku tidak tahu penambang timah rajuk dikolong bahan baku air tersebut milik siapa. Iapun selama ini tidak pernah ditemui penambang, dengan bahasa minta izin.

“Tidak ada minta izin kesiapapun. Kamipun tidak pernah mengizinkan tambang timah yang diperkirakan telah berjalan sejak bulan Agustus 2021 kemarin,” kata Dedi.

Dedi mengatakan air bersih yang dialiri ke warga Pangkalanbaru ini tidak layak konsumsi, hanya sebagai bahan baku kebutuhan rumah tangga seperti mandi dan mencuci.

“Dengan keadaan air yang keruh saat ini, tidak layak konsumsi hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci,” ulasnya.

Terkait pengancaman dari penambang timah, Dedipun menyatakan tidak ada yang pernah mengancam dirinya ataupun staf lain pengelola SPAM IKK Pangkalanbaru.

“Tidak ada yang ngancam, kamipun tidak tahu tambang timah rajuk ini milik siapa,” pungkasnya.

Sekretaris Satpolpp Bateng, Wawan kurniawan membenarkan bahwa pihaknya melakukan razia gabungan dengan Polsek Pangkalanbaru. Razia ini diduga bocor, penambang kolong SPAM IKK Pangkalanbaru sudah kabur.

“Tidak adalagi penambangnya, hanya tersisa alat tambang timah illegal di tengah kolong,” katanya.

Ia menyebut akan terus memantau aktifitas penambangan illegal yang meresahkan masyarakat, terutama pelanggan SPAM IKK Pangkalanbaru.

“Kami harapkan tidak adalagi aktifitas disana, sebab berkaitan dengan hajat hidup orang banyak terutama kebutuhan air bersih,” harapnya.

Pantauan awak media, bahan baku air kolong SPAM IKK Pangakalanbaru berwarna coklat. Tampak pihak SPAM IKK Pangkalanbaru menguras penampung atau penyaring air sebelum disalurkan ke pelanggan. Dan sedikitnya ada 10 Tambang Inkonveksional (TI) rajuk yang masih terparkir tanpa pekerja di kolong tersebut. (Red)

What's your reaction?

Related Posts

PPN 12%: Solusi atau Beban Baru?

JAKARTA, JOURNALARTA.COM - Universitas Paramadina bekerja sama dengan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “PPN 12%: Solusi atau Beban Baru?”. Diskusi publik ini…

1 of 1,043

Beri Komentar Anda