Alasan Oknum Pengurus SPBU BBM Titipan Warga, Lantas Bagaimana Penanganan Kasus Ini?
Bangka Tengah, Journalarta.com – Kasus Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Beruas, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) kini menuai sorotan sejumlah netizen di media sosial (Medsos).
Bahkan terkait kasus ini pun seorang nitizen dengan nama akun Ricat. Dalam komentarnya di Facebook (FB) si pemilik akun ini mengkritisi pernyataan oknum pengurus SPBU Beruas (Hasbulah).
Dalam keterangannya (Hasbulah) di hadapan penyidik Sat Reskrim Polres Bangka Tengah (Bateng) mengaku jika sejumlah jeriken berisi BBM ditemukan di ruang kantin lingkungan SPBU setempat merupakan barang titipan seorang warna desa setempat.
Menurut akun bernama Ricat ini pun menilai jika dalam kasus dugaan penyimpangan BBM di SPBU Beruas ini terkesan pernyataan yang disampaikan oleh oknum pengurus SPBU Beruas itu (Hasbulah) yakni pernyataan yang tak masuk akal sehingga terkesan ada upaya pembodohan terhadap aparat kepolisian (Sat Reskrim Polres Bateng).
Lain lagi kritikan pedas yang diungkapkan oleh netizen lainnya diketahui dengan nama akun Imam Manik laman FB tersebut. Netizen menyindir para oknum pengerit terkait kondisi harga BBM saat ini dinilainya relatif tinggi sehingga berdampak kepada harga penjualan sayur para petani.
Sayangnya sampai saat ini pihak Polres Bateng belumlah memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penanganan perkara dugaan tindak penyimpangan BBM di SPBU Beruas, apakah dalam kasus ini tidak ditemukan bukti-bukti kuat adanya pelanggaran hukum pidananya atau hal lainnya sebagai bentuk memperkuat proses pemeriksaan intensif.
Meski begitu pihak Polres Bateng melalui Sat Reskrim Polres Bateng, Sabtu (25/12/2021) siang sempat memanggil sekaligus memeriksa oknum pengurus SPBU Beruas (Hasbulah) termasuk seorang oknum warga diduga pengerit BBM, Kocong pun ikut terperiksa.
Kejadian dugaan penyimpangan BBM di SPBU Beruas ini pun sempat pula menyita perhatian langsung Kapolres Bateng AKBP Moch Risya Mustario. Akhirnya pimpinan tertinggi kepolisian di wilayah Kabupaten Bateng ini pun langsung memerintahkan Kasat Reskrim Polres Bateng, AKP Wawan Suryadinta.
Sementara PT Pertamina Depo Pangkal Balam sampai saat ini belum juga memberikan keterangan resmi terkait kasus dugaan penyimpangan BBM di SPBU Beruas, Simpang Katis ini. Namun sebelumnya Yanto perwakilan PT Pertamina Depo Pangkal Balam diketahui selaku tim Pengawas sempat dikonfirmasi melalui nomor ponselnya, Sabtu (25/12/2021) pagi justru ia mengaku tak tahu-menahu soal kasus di SPBU Beruas.
“Saya tidak tahu menahu. Silahkan hubungi pihak Pertamina Bangka,” ucap Yanto ditelepon.
Kendati demikian kasus dugaan penyimpangan BBM Beruas, Simpang Katis ini sampai saat ini terus menjadi sorotan publik terlebih belum lama ini masyarakat pun dihadapi kelangkaan BBM di tiap-tiap SPBU di Provinsi Bangka Belitung ini.
Sebagaimana berita yang pernah dilansir di media ini sebelumnya disebutkan jika kejadian dugaan tindak penyimpangan BBM di SPBU Beruas, Simpang Katis ini berawal dari temuan tim media ini di lapangan, Jumat (24/12/2021) siang.
Siang itu sekitar pukul 11.00 WIB tepatnya di lokasi SPBU Beruas, Simpang Katis. Saat itu kondisi di SPB8 setempat terlihat dipadati antrian kendaraan bermotor (seped motor & mobil) diduga kendaraan para pengerit BBM. Bahkan sejumlah kendaraan sepeda motor tampak jelas membawa sejumlah jeriken ukuran 20 liter guna untuk diisi di SPBU setempat.
Dalam kesempatan itu, tim media ini pun sempat pula menyaksikan sejumlah jeriken dalam kondisi sudah berisi BBM ditemukan di dalam ruang kantor SPBU setempat (SPBU Beruas).
Namun salah seorang petugas SPBU setempat mengaku tak tahu menahu soal keberadaan sejumlah jeriken berisi BBM saat ditanyai tim media ini, Jumat (24/12/2021) siang. (Tim KBO Babel)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.