Oleh : Abah Dr H Anton Charliyan, Mpn
(Mantan Kapolda Jawa Barat, Mantan Kadiv Humas Mabes Polri)
Journalarta.com – Bung Arteria Dahlan kita lihat sudah minta maaf dihadapan publik dengan segala penyesalanya. dengan sudah minta maafnya Bung Arteria tersebut, saya rasa kita sebagai orang sunda harus menunjukan jiwa besarnya.
Mari kita maafkan bersama-sama dan masalah ini agar jadi pelajaran kedepan kita bersama sebagai sesama anak bangsa Indonesia, untuk sama-sama lebih saling menghargai dan menghormati satu sama lain dalam segala aspek kehidupan, baik bahasa, budaya, adat tradisi dan lain-lain.
Kalau kita terus memperpanjang masalah ini, saya rasa tidak elok juga, seakan-akan kita sebagai masyarakat sunda malah bisa dianggap sebagai suku pendendam.
Julukan sebagai suku yang pemaaf, saya kira lebih elok dan lebih terhormat dari pada sebagai suku pendendam dengan alasan apapun juga. Dlm hal ini tidak berarti saya sebagai orang sunda kok tiba-tiba seolah-olah jadi membela bung Arteria. Saya orang sunda pituin getih aing getih sunda asli ti galunggung.
Saya juga tidak kenal dengan yang bersangkutan, sebagai buktinya sebelum semua jadi heboh dan ramai, justru sayalah yang pertama kali protes keras di media kepada Bung Arteria, menyambung pernyataan pak TB Hasanudin dan dirilis hampir di seluruh media. Masalahnya, disini saya melihat justru berita-berita saat ini yg muncul kok semakin tendensius, seakan-akan ada yang sengaja ingin menggoreng dan nengadu domba orang sunda, mengadu domba sesama anak bangsa.
Tidak ada salahnya kita semua waspada dan membuka mata, padahal banyak hal yang harus kita lakukan yang lebih urgent dan bermanfaat khususnya yg ada di Jawa Barat Salah satunya saat ini di Garut. Golongan Radikal dan Intoleran sudah terang-terangan menginjak-injak dan nenghina Pancasila dan NKRI dengan sengaja terang-terang memproklamirkan negara dalam negara dengan mengharamkan NKRI dan Pancasila.
Bukankah hal ini merupakan penghinaan dan pengkhianatan kepada Ibu Pertiwi ? Tapi kenapa ketika ibu pertiwi yang ada di tatar Sunda dihina dan dikhianati kok orang sunda yang katanya mengaku NKRI pada diam ??? Lain halnya ketika Bung Artheria yang dianggap menghina bahasa sunda begitu heboh dan semua masyarakat sunda bersuara.
Tapi sebaliknya, ketika salah satu tanah tumpahnya, darahnya, lemah caina diinjak-injak bahkan terancam dikuasai, kok cuek-cuek aja pada hare hare. Pada kemana atuh hey urang sunda? kok gemanya tidak seheboh ketika bung Artheria dianggap menghina bahasa sunda ??? Padahal peristiwa di Garut ini jelas-jelas ancaman yang nyata yang sudah ada di depan mata tapi malah sebagian besar orang-orang sunda seakan pada menutup mata.
Apa tidak dengar di media seorang ulama ternama punya pesantren paling besar di Garut karena menentang gerakan NII, sampai diancam-ancam dan dilarang syiar bahkan terakhir di kepung dalam sebuah madrasah oleh ratusan orang yang mengatasnamakan pembela NII dengan membawa senjata tajam. Apa kira-kira hal tersebut bukan lengancaman ulama dan NKRI.??? tapi kenapa justru ini yang sudah jelas-jelas terjadi tapi seakan beritanya tertutup.
Karena memang ada kelompok yang sengaja menutup nutupi rapat-rapat peristiwa tersebut. Kira-kira kita sebagai orang awam kalau dilihat dari skala ancaman mana yang lebih berbahaya yang mengancam keutuhan bangsa dan negara , peristiwa Garut atau peristiwa Bung Artheria ??? Mari kita berpikir cerdas, jawaban orang waras pasti peristiwa Garut.
Dari kajian tersebut, saya berpikir walaupun bung Artheria memang salah dan hilaf tapi berita-beritanya tersebut sepertinya ada yang sengaja mendesain untuk mengadu domba sesama anak bangsa.
Saah kata, tindakan dan emosi adalah tempatnya manusia. Tak ada yang paling sempurna, kesempurnaan hanya bisa kita miliki dengan mudah memaafkan kekhilafan org lain dan menjaga diri dari khilaf dan salah..salam santun
Untuk itu saya mengajak secara pribadi dan sesama anak bangsa lebih baik masalah dengan bung Arhria. Kita sudahi sampai disini saja, kalau ada yg ngotot mau memperpanjang , apa benar-benar kesalahan bung Arteria tersebuy memang tak termaafkan ??? saat ini saya pikir ,lebih baik kita focuskan energi kita untuk membela Garut yang benar-benaf sedang terancam NII.
Bila memang kita sebagai orang sunda yang masih mencintai NKRI, mari kita buka mata dan hati kita lebar-lebar. Jangan mau focus dan perhatian kita dialihkan kepada hal-hal yang bersifat Devide et impera dan jangan mau lagi sebagai sesama anak bangsa diadu domba titik. Kalau mau berperang, mari kita sama- sama perangi antek-antel NII yang saat ini ada dan mengancam gatar sunda Garut Cag, Rahayu Urang sunda.
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.