DAERAHNEWS

Diduga Mencemarkan Nama Baik OKP Dalam Surat Terbukanya, Daniel Ta’dung Angkat Bicara

Diduga Mencemarkan Nama Baik OKP Dalam Surat Terbukanya, Daniel Ta’dung DPC GAMKI Tana Toraja Angkat Bicara

 

 

Sulawesi Selatan, Journalarta.com -Polemik Musda KNPI kembali lagi menjadi kontroversi di kalangan pemuda dan organisasi yang di duga mencemarkan nama baik OKP. Di surat terbukanya, Daniel Ta’dung DPC GAMKI Tana Toraja angkat bicara.

Dari surat terbukanya buat masyarakat Tana Toraja yang bertajuk opini kini menjadi kontroversi yang harus membutuhkan penjelasan dari pembuatnya, Rabu (06/05/2022).

Hal ini di respon langsung oleh Daniel Ta’dung dan menjelaskan atas surat terbukanya bahwa “Tidak seperti itu maksudnya, Pertama surat terbuka itu saya tulis di wall FB saya sebagai surat terbuka (aspirasi) ke Bupati dan pertanggungjawaban internal DPC GAMKI pada tanggal 6 / 5 /2022 terbitnya surat terbuka tersebut,” ungkapnya saat dijelaskan melalui via whatsapp ke tim media Journalarta.com.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa “Tak satu pun dari catatan yg menuduh organisasi tidak jelas. Ada pun kalau ada itu bagian dari opini saya secara pribadi, tak pernah dibahas soal itu. Ya, itu ketua organ yang keberatan masak ngak bisa bedakan opini dgn fakta. Lagian pada bagian penutup saya masih tegaskan sebagai opini,” katanya.

Hal ini di lontarkan oleh basis organisasi KBPP Resort Tana Toraja yang menduga organisasinya di cemarkan.

“Yang saya maksud basis kader adalah konsentrasi di mana organisasi melakukan pengkaderan dan hanya dua organ yang jelas basis kadernya yakni GAMKI dan GMNI, gamki juga tidak memiliki basis kader yang jelas apakah konsen ke pemuda gereja, mahasiswa, atau anak sekolah. Sekali lagi itu bagian opini yang jika ada yg merasa dirugikan silahkan diklarifikasi melalui tulisan juga,” Lanjut Daniel Ta’dung.

“Opini ini muncul juga mungkin bagian dari emosi pribadi saya. Barusan saya ikut sidang diterlantarkan oleh penyelenggara selama satu hari penuh. gila ngak tu, kita ful stres. Dimaklumi, saat ini kecenderungan masyarakat membaca informasi tidak utuh. Kadang-kadang hanya dikonsumsi pada bagian yg dianggap sexi dan sensitif untk di perbincangkan,” Tutupnya dengan tegas.(Red.Bara)


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

What's your reaction?

Related Posts

Tinggalkan Komentar