News

Erick Thohir Tunjuk Melati Sarnita Sebagai Direktur Baru Inalum

Jakarta, Journalarta.com – Melati Sarnita yang sebelumnya menjabat dibeberapa posisi strategis di BUMN, seperti PT Krakatau Steel (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada Jumat, 16 Juni 2023 kemarin melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara resmi diangkat menjadi Direktur Pengembangan Usaha Inalum.

“RUPS Inalum pada 16 Juni 2023 juga mengangkat Melati Sarnita sebagai Direktur Pengembangan Usaha Inalum,” bunyi keterangan resmi Inalum dilansir dari CNBC Indonesia, Sabtu (17/06/2023).

Menghadapi 2023 saat ini, Direktur Utama Inalum Danny Praditya mengatakan Inalum fokus pada pengembangan operasional di ekosistem hilirisasi aluminium nasional, baik dalam hal pengembangan lingkup rantai pasok aluminium maupun pengembangan green energy atau energi hijau.

“Inalum berkomitmen untuk menjadi pemimpin pasar pada sektor komoditas aluminium dan meningkatkan pangsa pasar. Sekaligus mungkin akan melakukan aksi korporasi lanjutan dalam hal peningkatan modal dan dana usaha,” katanya.

Dalam rangka peningkatan kapasitas produksi, beberapa aksi korporasi dilakukan sebagai respons atas tingginya potensi pasar aluminium nasional yang saat ini memiliki permintaan hingga 1 juta ton.

Proyek-proyek tersebut antara lain, proyek upgrading teknologi tungku reduksi yang akan selesai pada 2023, optimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi pada 2024-2025, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, dan proyek diversifikasi aluminium remelt IAA.

Sepanjang tahun 2022, Danny Praditya mengungkapkan bahwa Inalum mencatatkan peningkatan pendapatan secara positif dan berhasil menciptakan pertumbuhan perusahaan berkelanjutan dalam kurun waktu 2020-2022.

Ia mengatakan keberhasilan itu merupakan kerja keras seluruh keluarga besar Inalum sekaligus efek dari harga komoditas di market yang sangat kompetitif.

Dia berharap kinerja positif ini bisa membantu Inalum dalam percepatan produksi hingga double capacity, sehingga bisa lebih cepat memberikan kontribusi maksimal kepada Indonesia.

“Kita bersyukur bisa agile melawan pandemi dan kinerja positif ini merupakan bukti kinerja dan kerja keras kami semua. Pun kami bersyukur harga komoditas di market selalu kompetitif yang akhirnya bisa memberikan kami laba yang cukup baik”, ucapnya.

” Kami saat ini fokus mengakselerasi hilirisasi aluminium dan peningkatan jumlah produksi hingga double capacity. Kami juga berterima kasih dan mohon dukungan kepada seluruh pemangku kepentingan hal tersebut bisa segera tercapai dan memberikan manfaat yang berkelanjutan,” timpal Danny.

Sepanjang tahun 2022, Inalum mencatatkan pendapatan bersih sebesar 57% (yoy). Pertumbuhan ini didukung oleh meningkatnya harga komoditas. Kinerja ini sesuai dengan rencana pertumbuhan yang berkelanjutan dari perusahaan yang ditandai oleh pertumbuhan Compounded annual growth rate (CAGR) 2020-2022 dengan pendapatan tumbuh 38%, laba bersih 252%, EBITDA 81%, pertumbuhan aset 13%, dan pertumbuhan ekuitas 23%.

Inalum juga secara KPI dan Tingkat Kesehatan Perusahaan disebutkan berhasil meraih skor 100,86 untuk pencapaian KPI dan skor 95% untuk pencapaian Tingkat Kesehatan Perusahaan dengan predikat Sehat (AA).

Transisi energi serta kondisi geopolitik dan pemilihan kondisi ekonomi pasca pandemi Covid-19 di tingkat global menjadi tantangan bagi industri pertambangan untuk tumbuh secara berkelanjutan. Untuk menjawab tantangan tersebut, perusahaan mengadopsi teknologi digital untuk mentransformasi operasi dan memutakhirkan sistem manajemen.(Red)

==================================

 

 

 

Sumber : CNBC Indonesia


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts