Manado, Journalarta.com – Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) di Anoa Breeding Centre (ABC), Manado, Provinsi Sulawesi Utara melahirkan seekor bayi jantan pada hari Minggu, 9 Juli 2023 pukul 21.56 WITA.
Bayi anoa dari induk betina Anara dan jantan Rocky ini lahir dengan bobot badan 6kg dan panjang badan 52cm.
Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Manado, Heru Setiawan dalam keterangan resminya mengungkapkan proses kelahiran berlangsung secara normal.
Sejauh ini, pengamatan tim dokter hewan ABC menyatakan kondisi induk dan bayi anoa dalam keadaan sehat. Bayi Anoa sudah berinteraksi dengan sang induk, menyusu, serta berjalan dengan normal.
“Anoa tersebut merupakan keturunan generasi kedua (F2) pertama yang lahir di ABC BPSILHK Manado,” ujar Heru, Selasa (18/7/2023).
Lebih lanjut, Heru menuturkan keberadaan ABC Manado merupakan kerja sama BPSILHK Manado dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara yang diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya pada tanggal 5 Februari 2015 silam.
Selama kurun waktu delapan tahun sejak diresmikan, kata Heru, telah terdapat 5 kelahiran selamat di ABC Manado dalam kondisi sehat.
”Bayi anoa pertama lahir pada tanggal 7 Februari 2017 bernama Maesa. Bayi anoa kedua lahir pada 8 November 2017 bernama Anara. Bayi anoa ketiga lahir pada tanggal 25 Juli 2018 bernama Deandra. Bayi anoa keempat lahir pada tanggal 16 Januari 2023 bernama Raden. Kelahiran bayi anoa kali ini merupakan kelahiran ke-5 di ABC BPSILHK Manado. Saat ini, ABC memiliki 10 individu anoa yang terdiri dari 5 jantan dan 5 betina,” ungkapnya.
Dia menyampaikan keberhasilan kelahiran anoa di ABC kali ini juga menjadi kado spesial bagi Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) yang pada tanggal 1 Juli lalu merayakan ulang tahun ke-2.
Kedepan, pihaknya berharap ABC dapat terus berkembang dan menjadi garda terdepan bagi upaya pelestarian anoa, utamanya dalam penyediaan standar dan teknologi pengelolaan anoa secara eksitu.
Heru juga berharap pelestarian satwa endemik Sulawesi anoa di ABC juga mendapat dukungan dari mitra PT Cargill Indonesia-Amurang. Bersamaan dengan keberhasilan ini, Ia juga memberikan apresiasi yang tinggi untuk dokter hewan, keeper, dan tim dari ABC serta BKSDA Sulawesi Utara.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sulawesi Utara, Askhari Dg Masikki, menyampaikan bahwa kelahiran anoa di ABC yang kedua di tahun 2023 ini tentu saja menjadi penyemangat bagi pegiat konservasi dalam upaya meningkatkan populasi anoa secara eksitu.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ditjen KSDAE, BPSILHK Manado, dan pihak – pihak yang telah berkontribusi dalam pengelolaan ABC,” katanya.
Anoa (Bubalus sp.) adalah satwa endemik Sulawesi yang dilindungi, serta termasuk kedalam 25 satwa prioritas yang dilindungi dan ditingkatkan populasinya.
Berdasarkan data IUCN Red list diperkirakan populasi anoa di seluruh wilayah Sulawesi tidak lebih dari 2.500 individu.(*)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.