Jawa Timur, Journalarta.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berkomitmen dalam mengejar target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, Salah satunya ialah program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Kementerian ESDM telah membuat peta jalan yang berisikan program-progam untuk mencapai hal tersebut.
Salah satu dari program KBLBB ialah konversi motor listrik, dimana motor konvensional berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) akan dikonversikan menjadi motor listrik oleh bengkel-bengkel yang sudah mengikuti pelatihan dan sertifikasi oleh Kementerian ESDM.
Guna memasifkan kampanye program konversi motor listrik ini, Kementerian ESDM menggelar Roadshow Program Konversi Motor Listrik kedua, yang dilaksanakan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Direktur Konservasi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Gigih Udi Atmo mengatakan, Pemilihan Jawa Timur menjadi titik sosialisasi ini karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah sepeda motor tercatat mencapai 20.740.868 unit, atau provinsi yang dengan sepeda motor tertinggi di Indonesia.
“Pemerintah saat ini berfokus terhadap pengurangan kendaraan motor bakar roda dua karena populasinya lebih dari 120 juta unit dan trend pertumbuhan menunjukkan angka 5-6 persen setiap tahun,” ujar Gigih Udi Atmo dikutip dalam keterangannya saat pembukaan sosialisasi konversi motor listrik yang bertempat di Grand City Mall Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023).
Gigih mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah telah menargetkan sedikitnya 50.000 motor konversi berbasis listrik akan mengaspal di jalanan pada tahun 2023. Kemudian pada tahun depan target konversi motor listrik akan ditingkatkan, yakni mencapai 150.000 unit.
Dalam mendukung ekosistem konversi motor listrik, Ia menuturkan bahwa saat ini, sudah ada delapan bengkel konversi yang sudah disertifikasi oleh Kementerian ESDM untuk menjadi mitra program konversi motor listrik.
“Dari delapan bengkel tersebut, dapat melakukan proses konversi motor listrik sebanyak 34.979 unit per tahun,” jelasnya.
Gigih menambahkan, Untuk meningkatkan jumlah bengkel konversi, Kementerian ESDM juga melakukan pelatihan-pelatihan kepada tenaga teknis (montir) bengkel yang dilaksanakan di tiga kota, yaitu Purbalingga, Denpasar, dan Surabaya.
Ia berharap bahwa acara sosialisasi ini dapat berjalan dengan baik, sehingga semakin banyak masyarakat yang sadar untuk mengurangi emisi dan ikut ambil bagian dalam menciptakan lingkungan yang bersih dengan melakukan konversi motor listrik.
“Semoga kampanye ini memberikan kontribusi peningkatan jumlah motor listrik di Jawa timur, dan membantu pemerintah dalam upaya percepatan transisi energi dan penurunan emisi gas rumah kaca,” harapnya.(*)