Sulawesi Utara, Journalarta.com – Massa dari Korsorsium Rakyat Menggugat (KRM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi unjuk rasa terkait polemik dugaan tindak pidana suap menyuap PT. Midi Utama Indonesia (MUI) yang menyeret mantan Walikota Kendari (SK), Sekretaris Daerah (RT) dan Tenaga Ahli Percepatan Pembangunan Pemkot Kendari (SM), Rabu (23/8/2023).
Koordinator massa aksi, Ikbal Laribae mengungkapkan bahwa dalam menangani perkara tersebut Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra harus mampu bekerja secara profesional sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang tindak pidana suap-menyuap.
“Dalam penegakan hukum, terkhusus dalam perkara suap pengurusan izin PT MUI kami meminta Kejati Sultra tidak dalam tekanan politik terkait pemilu mendatang,” ujar Ikbal dalam rilis yang diterima redaksi, Rabu (23/8/2023) malam.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus mengawal persoalan ini agar supremasi hukum di Sultra mampu ditegakkan dan tak terkesan tebang pilih dalam menuntaskan sebuah perkara.
“Apabila Kejati Sultra tidak profesional dalam menangani kasus suap ini, kami yang tergabung dalam Konsorsium Rakyat Menggugat akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran,“ tegasnya.(*)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.