Sebanyak 1,7 Ton Kepiting Bakau dari Maluku Telah Diekspor ke Singapura
Maluku, Journalarta.com – Komoditas kepiting bakau dari Provinsi Maluku mampu menembus pasar ASEAN. Volume ekspor kepiting tersebut pada tahun 2023 naik sekitar 79,56 persen year on year (yoy) dibanding pada 2022.
Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Ambon Hatta Arisandi mengungkapkan bahwa sebanyak 1,7 ton kepiting bakau dari Maluku telah diekspor menuju Singapura selama Agustus 2023.
Hatta mengatakan kepiting yang diekspor menuju pasar ASEAN telah memenuhi standar yang ditentukan atau sudah sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 16 tahun 2022, terutama pada Pasal 8 Ayat (1) tentang Penangkapan, Lalu Lintas dan/atau Pengeluaran Kepiting.
”Regulasi tersebut mengatur tentang penangkapan, lalu lintas dan/atau pengeluaran kepiting dari wilayah Indonesia. Dia menyontohkan, pada Juni 2023, BKIPM Ambon melepasliarkan sebanyak 1.070 kepiting bakau dengan total berat 380 kilogram dengan nilai Rp49.400.000 di kawasan mangrove Waiheru, Kota Ambon, lantaran kedapatan tidak sesuai aturan,” ujarnya.
Ia menambahkan, komoditas ekspor tersebut sebelumnya telah melalui proses quality assurance yang dilakukan oleh Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon termasuk pemeriksaan ukuran yang diperbolehkan untuk dilalulintaskan.
“Iya jadi kepiting bakau sebelum diekspor harus masuk dalam pemeriksaan fisik dan kelayakan agar tetap berkualitas,” tutur Hatta pada 25 Agustus 2023 yang lalu.
Sementara itu, kepiting yang belum masuk dalam standar sesuai ketentuan undang-undang akan dilepasliarkan dan akan menjadi sumber daya untuk masyarakat di lokasi pelepasliaran.
Hatta menyebutkan, pemasaran kepiting bakau Maluku yang menembus pasar ASEAN tersebut menambah nilai ekspor komoditas perikanan Maluku.
Saat ini, berdasarkan data BKIPM Ambon, nilai ekspor komoditas perikanan Maluku pada semester I-2023 mencapai 34,5 juta dolar Amerika Serikat (AS).
“Jika berdasarkan persentase naik sekitar 79,56 persen year on year (yoy) dibanding tahun 2022,” ujar Kepala BKIPM Ambon.
Hatta menjelaskan, adapun volume ekspor komoditas perikanan hidup pada periode Januari sampai dengan Juni tahun 2023 sebesar 177.362 ekor. Angka itu jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2022 sebesar 100.951 ekor, maka terjadi peningkatan sebesar 75,69 persen.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Wahyu Trenggono sempat menyampaikan bahwa makna kemerdekaan dengan kedaulatan untuk mengatur dan mengelola sumber daya yang dimiliki secara mandiri, termasuk sumber daya kelautan dan perikanan.(*)
Sumber : Indonesia.go.id
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.