Jakarta, Journalarta.com – Dugaan skandal melibatkan PT. Kelompok Delapan Indonesia (KDI) kini mulai mencuat ke permukaan.
Perusahaan yang bergerak di sektor Pertambangan tersebut diduga memfasilitasi pemalsuan dokumen terbang di Blok Mandiodo, Kab. Konawe Utara, Prov. Sulawesi Tenggara (Sultra).
Massa aksi yang tergabung dari beberapa elemen lembaga hari ini menggelar aksi di depan Kejaksaan Agung dan Markas Besar Polri.
Mereka menuntut agar Direktur Utama PT. Kelompok Delapan Indonesia (KDI) segera diperiksa dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Sangat penting bagi kami, sebagai generasi muda Indonesia, terkhususnya putra-putri Sultra untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan besar di Sultra ini beroperasi dengan integritas dan kejujuran. Dugaan pemalsuan dokumen oleh PT. KDI bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap industri di bidang Pertambangan,” ungkap Muhammad Syahri Ramadhan, Ketua Umum Gerakan Aktivi Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Gam Sultra) kepada redaksi, Kamis (12/10/2023) malam.
Ditempat yang sama, Asvin selaku Ketua Umum Persatuan Aktivis Muda (PERGAM) Indonesia, ungkapkan bahwa mereka menuntut transparansi dan pertanggungjawaban penuh dari PT. Kelompok Delapan Indonesia (KDI).
Selain itu, mereka juga mendesak agar Kejaksaan Agung dan Mabes Polri bertindak cepat dan tegas terhadap dugaan memfasilitasu dokumen terbang ini.
“Kami mengharapkan agar pihak berwenang segera mengambil langkah konkret dalam mengusut kasus ini. Negara harus tegas terhadap setiap pelanggaran hukum, terlepas dari siapa pelakunya,” tegas Asvin, Ketua Umum Pergam.
“Dalam waktu dekat kami akan kembali bertandang ke Mabes Polri dan Kejagung RI guna mempresure persoalan ini hingga tuntas,” Imbuh Asvin.(*)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.