Bangka, Journalarta.com – Dalam rangka memperingati hari jadi provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ke-23, PT Maharaksa Biru Energi, Tbk (OASA) menyelenggarakan kegiatan program penanaman pohon ketahanan energi, mewujudkan green energy dengan tema ” Bersama Kita Keren, Babelku Luarbiasa dan Modern ” bertempat di Pabrik pengolahan Woodchip Co-Firing KOPETINDO desa Air Duren, Kabupaten Bangka, Jum’at (24/11/2023) siang.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh CEO/Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi, Tbk (OASA) Bhoby Gofur Umar, DLHK provinsi Babel Edi Kurniadi mewakili Pj Gubernur Babel, DLH Bangka Ismir mewakili Pj Bupati Bangka, Perwakilan PLN Nusantara Power, Perwakilan PLN EPI, Perwakilan Korem 045/Gaya, Polres Bangka, Camat Mendo Barat, Kades Air Duren, Perwakilan PT Mentari Biru Energi, KOPETINDO, Masyarakat Energy Terbarukan Indonesia (METI), PJB Service, FORMAP, BMPBB, DPD PWRI Babel, KBO Babel, LMP Babel, Aspirasipos.com, Biomassabiru.com serta tokoh masyarakat desa Air Duren.
Dalam sambutannya, CEO/Dirut PT Maharaksa Biru Energi, Tbk (OASA) Bhoby Gofur Umar menyampaikan bahwa khusus kegiatan yang dilakukan di Babel sudah diinisiasi pada tahun 2022 dengan Pj Gubernur yang saat itu dijabat oleh Ridwan Djamaluddin bagaimana investor datang ke pulau Bangka menanamkan modalnya untuk membangun provinsi Babel.
” Dan kami hadir disini mewakili Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, Ketua Umumnya dari PLN, Saya Ketua 1 METI, Pak Widi Ketua 3 METI. Untuk mengurangi pemakaian batubara sudah berjalan setahun, sudah 5% di PLTU Air Anyir kita lakukan program co firring batubara dengan biomassa”, ujarnya.
Ia menerangkan, “Untuk Biomassa saat ini kita masih mengandalkan kayu campuran dan yang terbanyak adalah kayu karet, padahal banyak jenis-jenis kayu lain yang bisa kita manfaatkan untuk pencampuran itu “.
Bhoby Gofur Umar juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran para tamu undangan yang mendukung kegiatan tersebut.
” Jadi hari ini kita melakukan seremonial penanaman salah satu kayu yang bisa kita manfaatkan untuk campuran bahan bakar biomassa program co-firing PLN yaitu Kaliandra diluas areal 13 hektar. Dari 13 hektar ini sebagian kurang lebih 2,5 hektar sudah ditanami Akasia,” ungkapnya.
” Jadi kedepannya pembangkit listrik ini harus menggunakan energi terbarukan. Kami sendiri saat ini sedang membangun di Sadai Bangka Selatan PLTBM 10 Megawatt. Mudah-mudahan awal puasa selesai,” imbuhnya.
Diakhir sambutannya, Boby mengungkapkan selama setahun ini sudah berjalan 4 bulan melalui KOPETINDO dan menghasilkan 1500 ton biomassa dan setelah itu KOPETINDO bermitra dengan kita Maharaksa Biru Energi ditempat baru 3000 ton/bulan.
” Jadi kalau ada yang punya kayu silahkan Pak, nanti mulai januari kita mulai beroperasi, kita meningkatkan di PLTU Air Anyir ini dari 5%, mudah-mudahan bisa mencapai 15%,” harapnya.
Perwakilan DLHK Provinsi Babel Edi Kurniadi mewakili Pj Gubernur Babel dalam sambutannya menyampaikan bahwa sampai saat ini Indonesia masih bergantung sama energi fosil seperti batubara dan minyak sedangkan energi terbarukan mungkin baru-baru ini satu dasawarsa terakhir. Untuk energi fosil, energi terbarukan sebenarnya masih banyak kendala salah satunya investasi.
” Terkait dengan rencana yang tadi bapak Boby sampaikan, Kementerian KLHK mempunyai program penyerap karbon namanya FOLU Net Sink 2030 yang sama dalam upaya pencapaian target Net Zero Emission (NZE) nasional. Di Babel ini minggu kemarin kami telah menyatakan bahwa kita harus menurunkan karbon sebanyak 140 juta ton lebih CO2e pada tahun 2030,” jelasnya.
Edi juga mengatakan sangat terbantu dengan kehadiran Maharaksa Biru Energi yang mengadakan program di Babel. Menurutnya selain menanam juga dibantu untuk menurunkan energi dengan mengurangi pemakaian energi bahan bakar fosil dan Batubara.
” Kami siap membantu dan mendukung dalam kegiatan penanaman pohon energi kaliandra,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadis LHK Kabupaten Bangka Ismir mewakili Pemkab Bangka dalam sambutannya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan PT Maharaksa Biru Energi, Tbk, METI dan KOPETINDO karena telah berani langkah nyata melakukan gebrakan dan kolaborasi.
” Memang energi fosil kita udah ngak lama lagi, Untuk gas bumi kurang lebih 22 tahun lagi tersedianya. Untuk baru bara 65 tahun lagi akan habis. Jadi kedepannya kita akan berbicara energi terbarukan. Kami Pemkab Bangka merasa terpanggil dengan peran yang dibangun oleh METI dan perusahaan, tinggal kita menunggu action kedepannya,” bebernya.
” Kita masih menunggu pabriknya ini belum selesai, kita harapkan ini bisa On Going supaya kita bisa memberikan edukasi dan juga pemahaman kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Manager KEPOTINDO Setyo Gusti kepada awak media menyampaikan Tinggalkan jejak positif hari ini dengan berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon bersama. Ayo tunjukan cinbta kita pada alam dan ikut serta dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
” Satu Tanaman, Satu Tindakan, Satu perubahan ke arah yang lebih baik. Let’s Go Blue,” tandasnya.(Red)