ADVETORIALDaerahEkonomiNews

Erzaldi Rosman: Membangun Financial Freedom Bangka Belitung Dengan Strategi Cash Flow Quadrant

PANGKALPINANG, JOURNALARTA.Com – Dalam upaya mengembangkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan, mantan Gubernur Babel periode 2017-2022 terus menggaungkan pentingnya mengoptimalkan pendapatan aktif dan pasif.

Melalui strategi yang berakar pada konsep “Cash Flow Quadrant”, Erzaldi yakin bahwa cita-cita financial freedom bagi Babel bukanlah sekadar mimpi, melainkan tujuan yang dapat diwujudkan dengan potensi sumber daya yang dimiliki daerah ini.

Erzaldi memaparkan visinya tentang bagaimana Babel dapat mencapai kebebasan finansial melalui pendekatan yang sinergis antara pendapatan aktif dan pasif.

“Mewujudkan financial freedom di Babel bukanlah hal yang mustahil, mengingat kekayaan sumber daya alam yang kita miliki,” ujar Erzaldi saat ditemui di Djohan Institut, Sabtu (17/8/2024).

Babel memang dikenal memiliki kekayaan sumber daya yang berlimpah. Dari sektor kelautan hingga pertanian, perkebunan, dan pariwisata, Babel memiliki berbagai aset yang tidak dimiliki oleh banyak daerah lain di Indonesia.

Namun, potensi tersebut masih perlu dioptimalkan agar dapat benar-benar memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Erzaldi menegaskan pentingnya pengelolaan yang bijak terhadap sumber daya ini, terutama dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah dan mewujudkan kemandirian ekonomi.

Menurutnya, kunci utama untuk mencapai financial freedom terletak pada sinergitas antara pendapatan aktif dan pasif.

Dalam konsep Cash Flow Quadrant, pendapatan aktif berasal dari pekerjaan yang bersifat langsung, seperti employed dan self-employed. Sementara itu, pendapatan pasif diperoleh dari bisnis dan investasi.

“Jika kita ibaratkan, Cash Flow Quadrant ini seperti kursi dengan empat kaki yang kokoh. Semua aspek harus dikuatkan agar kursi tersebut bisa berdiri tegak dan stabil,” jelasnya.

Erzaldi percaya bahwa Babel memiliki potensi besar untuk mengembangkan keempat komponen tersebut.

Namun, ia menekankan bahwa hal ini harus dimulai dari skala mikro yaitu dengan memperkuat pendapatan aktif masyarakat Babel melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan.

“Daerah kita begitu potensial. Kita hanya perlu mengokohkan fondasi ini sehingga bisa menjadi sumber pendapatan aktif dan pasif yang berkelanjutan,” lanjut calon gubernur yang saat ini digadang-gadang sebagai kandidat terkuat untuk pemilihan mendatang.

Melihat ke depan, Erzaldi juga menegaskan pentingnya Babel untuk memiliki aset berbentuk saham yang aktif di kancah internasional. Dengan metode Cash Flow Quadrant, Babel dapat menjadi pelopor dalam kemandirian ekonomi di Indonesia, memberikan kontribusi nilai tambah yang signifikan bagi negara.

“Sedikit demi sedikit, kita upayakan untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap industri tambang dan dukungan pemerintah pusat,” tambahnya.

Dalam paparannya, Erzaldi juga menyebutkan bahwa strategi Cash Flow Quadrant ini hanyalah salah satu dari dua variabel penting dalam rencana besar untuk Babel.

“Selain variabel pertama ini, kita juga memiliki variabel kedua dalam bentuk Master Plan. Namun, saya akan membahasnya lebih lanjut di waktu yang lain,” ujarnya, menutup pertemuan tersebut.

Erzaldi Rosman Djohan dengan pengalamannya sebagai gubernur memahami bahwa upaya mencapai financial freedom di Babel memerlukan pendekatan yang holistik dan terstruktur.

Ia berharap bahwa dengan penerapan strategi ini, Babel dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan kemandirian ekonomi yang berbasis pada potensi lokal.

Dengan tekad yang kuat, Erzaldi optimis bahwa Babel akan mampu mengukir sejarah sebagai pelopor financial freedom di Indonesia, mewujudkan cita-cita masyarakat yang lebih mapan dan mandiri di masa depan. (Red/KBO Babel).


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts