Bangka Selatan, Journalarta.com – Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, menegaskan komitmennya untuk mendukung peningkatan lumbung pangan yang dipusatkan di Kabupaten Bangka Selatan. Melalui inisiatif ini, Erzaldi berharap sektor pertanian, khususnya padi, dapat berkembang pesat dan memberi dampak positif bagi kesejahteraan petani setempat. Jumat (6/9/2024)
Erzaldi menilai bahwa potensi pertanian di Bangka Selatan sangat besar, terutama dalam hal produksi padi, sehingga daerah ini bisa menjadi salah satu lumbung pangan andalan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam pertemuannya dengan para petani di Desa Rias, Toboali, Kamis (5/9), ia menyampaikan visi strategisnya terkait dengan pengembangan lumbung pangan dan pentingnya ketahanan pangan di tingkat lokal.
Potensi Pertanian di Bangka Selatan
Menurut Erzaldi, Kabupaten Bangka Selatan memiliki tanah yang subur dan luas, didukung oleh iklim yang sangat cocok untuk produksi padi.
“Bangka Selatan memiliki lahan yang cukup luas dan subur, serta kondisi iklim yang mendukung untuk penanaman padi. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang tepat, lumbung pangan di daerah ini bisa menjadi salah satu yang terbesar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya.
Pengembangan lumbung pangan ini dianggap sebagai langkah yang sangat penting, tidak hanya untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup para petani di wilayah tersebut.
Erzaldi menekankan bahwa dengan adanya lumbung pangan yang lebih baik, petani dapat mengelola hasil panennya dengan lebih optimal dan menjaga kualitas produknya.
Meningkatkan Kesejahteraan Petani Melalui Lumbung Pangan
Salah satu fokus utama dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan petani. Erzaldi memahami bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi petani padi adalah fluktuasi harga saat musim panen tiba.
“Selama ini, petani sering kali menghadapi masalah harga yang jatuh ketika panen raya tiba. Dengan adanya lumbung yang memadai, hasil panen bisa disimpan lebih lama tanpa menurunkan kualitas, sehingga petani bisa menunggu saat yang tepat untuk menjual hasil mereka dengan harga yang lebih baik,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa peningkatan infrastruktur seperti lumbung pangan akan membantu petani dalam mempertahankan stabilitas harga dan meningkatkan keuntungan dari hasil pertanian mereka.
Di samping itu, dengan adanya akses yang lebih baik ke fasilitas penyimpanan, petani dapat mengurangi kerugian yang sering terjadi akibat kerusakan pasca panen.
Selain itu, Erzaldi juga mendorong pengembangan infrastruktur pertanian lain yang dapat membantu petani dalam mengakses sarana produksi seperti bibit unggul, pupuk, dan teknologi pertanian modern.
Ia percaya bahwa peningkatan lumbung pangan yang diimbangi dengan pemanfaatan teknologi canggih akan membawa dampak yang signifikan terhadap produktivitas pertanian di Bangka Selatan.
Bangka Selatan Sebagai Pusat Pengembangan Pangan
Pemilihan Bangka Selatan sebagai pusat pengembangan lumbung pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bukanlah tanpa alasan. Kabupaten ini memiliki lahan sawah yang luas dan produktif, serta didukung oleh sistem irigasi yang baik.
Menurut data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Selatan, luas lahan sawah di wilayah ini mencapai ribuan hektar, yang sebagian besar merupakan lahan produktif untuk penanaman padi.
Di samping itu, Bangka Selatan juga memiliki potensi besar dalam pengembangan varietas padi unggul lokal. Dengan demikian, kabupaten ini diharapkan dapat menjadi salah satu pusat produksi pangan utama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sekaligus mengurangi ketergantungan daerah ini terhadap pasokan pangan dari luar.
Erzaldi menekankan pentingnya kolaborasi antara petani, pemerintah, dan pihak swasta untuk mewujudkan program ini.
“Kerjasama semua pihak sangat dibutuhkan. Pemerintah perlu mendukung dengan kebijakan yang tepat, petani harus terus meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola lahan dan hasil pertanian, sementara pihak swasta bisa berperan dalam mendukung dari sisi teknologi, distribusi, serta akses pasar,” jelasnya.
Dukungan untuk Ketahanan Pangan Lokal
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga mendukung ketahanan pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dengan adanya lumbung pangan yang lebih besar dan dikelola dengan baik, Erzaldi berharap pasokan pangan di wilayah ini bisa lebih stabil, sehingga Bangka Belitung tidak lagi terlalu bergantung pada pasokan pangan dari luar.
Selain itu, program peningkatan lumbung pangan juga diharapkan dapat membuka peluang pasar baru bagi petani setempat. “Kami yakin dengan perencanaan yang baik dan dukungan semua pihak, program ini tidak hanya akan meningkatkan produksi padi, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah secara keseluruhan. Petani akan sejahtera, dan masyarakat akan mendapatkan pasokan pangan yang lebih terjangkau dan berkualitas,” tegas Erzaldi.
Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini akan bergantung pada keseriusan semua pihak, termasuk petani dalam mengoptimalkan potensi pertanian yang ada, serta pemerintah dalam memberikan dukungan kebijakan dan program yang berkelanjutan. Sinergi antara berbagai elemen ini diharapkan dapat menciptakan ketahanan pangan yang kuat di tingkat lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani di Bangka Selatan.
Dengan fokus yang kuat pada peningkatan taraf hidup petani, serta pengelolaan yang tepat terhadap potensi pertanian yang ada, Bangka Selatan diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Bangka Belitung dalam hal pengelolaan lumbung pangan dan pengembangan sektor pertanian.
Program ini menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan menyejahterakan petani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (*/KBO Babel)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.