PANGKALPINANG, JOURNALARTA.Com – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah yang kaya, semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan. Namun, untuk mempertahankan daya tariknya di era globalisasi, diperlukan inovasi yang mampu mengimbangi perkembangan industri pariwisata dunia.
Salah satu inisiatif yang kini mendapat perhatian adalah pengembangan dermaga khusus kapal pesiar internasional, yang dinilai bisa membuka pintu bagi Babel menjadi tujuan utama wisatawan dunia.
Mantan Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan yang menjabat pada 2017-2022, menekankan pentingnya pembangunan sarana dan prasarana baru untuk mendukung sektor pariwisata.
“Bangka Belitung memiliki pesona alam yang tak tertandingi. Pantai-pantai indah dengan pasir putih, terumbu karang yang memikat, serta tempat-tempat bersejarah adalah daya tarik utama. Potensi ini harus dikembangkan dengan fasilitas yang mendukung, salah satunya adalah dermaga kapal pesiar mancanegara,” ungkap Erzaldi dalam sebuah diskusi, Senin (9/9/2024).
Menurut Erzaldi, wisatawan kapal pesiar biasanya mencari pengalaman yang eksotis dan berbeda dari yang biasa mereka temui di destinasi lain.
Hal ini menjadikan Bangka Belitung sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan pasar pariwisata mewah ini.
“Dengan keindahan alam yang kita miliki, potensi ini sangat besar untuk dikembangkan,” tambahnya.
Sejalan dengan hal ini, Dr. Wahyu Widayat, M.M., seorang pakar di bidang pelabuhan yang pernah menjabat sebagai Kepala pelabuhan di berbagai daerah di Indonesia, turut memberikan pandangannya terkait potensi dermaga kapal pesiar di Provinsi Bangka Belitung.
“Jika ada destinasi wisata dengan potensi sebesar ini, tentu sangat layak untuk mengembangkan dermaga kapal pesiar. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,” ujar Wahyu melalui sambungan telepon pada 9 September 2024.
Dr. Wahyu, yang pernah menjabat sebagai Kepala Pelabuhan Bontang, Cirebon, Makassar, Tanjung Priok, dan Surabaya, menjelaskan bahwa pembangunan dermaga harus direncanakan secara matang, mulai dari evaluasi kebutuhan ukuran kapal hingga desain dermaga yang sesuai.
“Kita perlu mempertimbangkan ukuran kapal yang akan bersandar, kedalaman air di lokasi, akses darat dan laut, serta perlindungan dari ombak. Jika diperlukan, pemecah gelombang atau breakwater juga harus dibangun,” jelasnya.
Menurut Dr. Wahyu, pembangunan dermaga kapal pesiar bukan hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga tentang mengintegrasikan seluruh aspek pariwisata sehingga dermaga tersebut dapat memberikan manfaat maksimal bagi daerah.
“Masterplan yang terencana dengan baik sangat penting. Ini bukan hanya soal membangun dermaga, tetapi bagaimana dermaga tersebut menjadi gerbang masuk bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Bangka Belitung,” tambahnya.
Dengan pembangunan dermaga kapal pesiar ini, Bangka Belitung berpotensi besar menjadi destinasi wisata kapal pesiar terkemuka di kawasan Asia Pasifik. Seperti yang disampaikan oleh Erzaldi, dermaga ini bisa menjadi pintu gerbang bagi wisatawan mancanegara untuk mengeksplorasi keindahan alam dan kekayaan budaya Bangka Belitung, sekaligus memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.
“Jika proyek ini dapat terealisasi, akan ada banyak manfaat ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Selain peningkatan jumlah wisatawan, ada juga peluang kerja baru yang tercipta, serta sektor-sektor lain yang ikut berkembang, seperti kuliner, transportasi, dan kerajinan lokal,” terangnya.
Ia optimis bahwa dengan komitmen kuat dari pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat, Bangka Belitung dapat menjadi destinasi utama kapal pesiar di Asia.
Tak hanya itu, dermaga kapal pesiar juga diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur penunjang lainnya, seperti peningkatan akses jalan, penginapan berkualitas, serta fasilitas wisata yang lebih baik. Dalam jangka panjang, keberadaan dermaga ini bisa menjadikan Bangka Belitung sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat internasional.
“Kita sudah memiliki potensi yang luar biasa, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Dermaga kapal pesiar ini akan menjadi simbol kemajuan pariwisata Bangka Belitung di era globalisasi,” tutup Erzaldi penuh keyakinan.
Dengan inisiatif ini, Bangka Belitung diharapkan dapat meningkatkan daya saingnya di kancah pariwisata internasional, menarik lebih banyak wisatawan mancanegara, serta membawa manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat lokal.
Melalui pengembangan dermaga kapal pesiar, Bangka Belitung memiliki peluang besar untuk mengukuhkan diri sebagai destinasi wisata kelas dunia. (*KBO Babel)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
1 Komentar