PANGKALPINANG, JOURNALARTA.Com – Hari ini (23/9), pegawai Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pinang Kota Pangkalpinang menggelar acara perpisahan yang penuh haru untuk melepas Plt Direktur, Dokter Hakim, yang baru saja purna tugas.
Acara ini berlangsung di halaman kantor Perumda, dihadiri oleh seluruh pegawai yang merasa berat berpisah dengan sosok pemimpin yang telah membawa banyak perubahan positif dalam dua tahun terakhir.
Dokter Hakim resmi meninggalkan jabatannya pada 21 September lalu setelah ditetapkan sebagai Calon Wakil Walikota Pangkalpinang berpasangan dengan Maulan Aklil (Molen) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November mendatang.
Suasana haru terlihat jelas di wajah para pegawai, menggambarkan rasa kehilangan yang mendalam atas sosok yang telah menjadi panutan dan penggerak perubahan.
Dalam sambutannya, Pefti, perwakilan pegawai, menyampaikan rasa terima kasihnya atas segala dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh Dokter Hakim.
“Pak Hakim adalah orang baik. Sejak kehadiran beliau, banyak kemajuan yang kami rasakan di Perumda,” ungkap Pefti dengan nada suara yang bergetar.
“Contoh kecilnya, sebelumnya kami hanya menggunakan kipas angin, namun kini kami bisa menikmati AC yang nyaman,” tambahnya.
Pefti juga mengungkapkan, salah satu pesan motivasi dari Dokter Hakim yang selalu diingat oleh pegawai adalah, “Jangan membenarkan yang biasa, tapi biasakan yang benar.”
Kalimat tersebut telah menjadi pedoman bagi seluruh pegawai dalam menjalankan tugas mereka.
“Pesan itu akan selalu kami ingat, Pak. Terima kasih telah membimbing kami selama ini,” tuturnya dengan mata yang berlinang air mata.
Dokter Hakim dalam kesempatan tersebut juga memberikan pesan kepada pejabat baru Plt Direktur Perumda Tirta Pinang, Agus Salim, untuk melanjutkan program-program yang telah dirintisnya.
“Saya masuk dengan kondisi kas sebesar 300 juta. Kini, saat saya purna tugas, kas telah mencapai 2,4 miliyar,” ungkapnya, menunjukkan keberhasilan manajerial selama masa jabatannya.
Selain itu, Dokter Hakim juga menitipkan para pegawai yang dianggapnya memiliki kemampuan dan loyalitas tinggi.
“Pak Agus, saya titip teman-teman yang bekerja di sini. Mereka semua sangat kompeten,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan pentingnya melanjutkan tradisi baik yang telah dibangun, seperti pelaksanaan kurban dua ekor sapi setiap tahun, sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Acara perpisahan ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang perjalanan Dokter Hakim, tetapi juga menjadi ajang untuk menegaskan komitmen pegawai dalam melanjutkan perubahan yang telah dicanangkan.
Banyak pegawai yang mengungkapkan harapan agar semangat dan dedikasi Dokter Hakim dapat ditularkan kepada kepemimpinan selanjutnya.
Perpisahan ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya peran seorang pemimpin dalam menciptakan suasana kerja yang positif dan produktif.
Dokter Hakim meninggalkan warisan yang tidak hanya terlihat dari peningkatan kondisi keuangan perusahaan, tetapi juga dari hubungan harmonis antara pimpinan dan pegawai.
Dengan semangat baru dan harapan yang tinggi, pegawai Perumda Tirta Pinang siap melanjutkan langkah-langkah positif yang telah ditinggalkan oleh Dokter Hakim, menantikan era baru di bawah kepemimpinan Agus Salim.
Momen haru ini akan terus teringat sebagai tonggak sejarah bagi Perumda Tirta Pinang. (*/KBO Babel)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.