Penulis : Peserta Aksi Solidaritas Peduli Profesi 19/9/2024.
BANGKA BELITUNG, JOURNALARTA.Com – Sejarah telah tercatat, pada Kamis (19/9/2024) segelintir wartawan yang mencoba menegakkan keadilan bagi rekan sesama profesi telah memperlihatkan aksi solidaritasnya.
Ditengah teriknya matahari, mereka menyerukan keadilan tanpa peduli cibiran salah satu ketua organisasi pers yang menghardik rekan-rekan saat hadir di depan kantor Kejaksaan Negeri Pangkalpinang, tanpa peduli judul-judul berita yang masih kekeh mempertahankan judul OTT yang dibuatnya. Tak menghiraukan panas teriknya matahari siang itu dan tak menghiraukan celoteh dari mulut-mulut berbau bangkai, solidaritas itu mereka wujudkan.
Yang satu profesi menghujat, bahwa aksi di depan Kantor kejari pangkalpinang adalah preman berkedok jurnalis, yang bersertifikasi mengolok olok sepertinya mereka lebih mulia menunjukkan bencinya mereka dengan profesi mereka sendiri, menandakan adanya upaya membela pengusaha, sungguh mulia mereka dimata pengusaha.
Sedikit menarik ketika OTT sudah terbantahkan, masih ada riak-riak yang tak terima, masih ada bahasan yang menyuarakan kedengkian,namun yang hadir saat itu adalah minoritas bagi yang memiliki sertifikasi kompetensi atau yang dikenal dengan UKW.
Satu preseden buruk bagi mereka yang berlabel bersertifikasi wartawan, gemercik nyanyian seorang tim penyelenggara yang membocorkan adanya upaya untuk meloloskan semua peserta yang mengikuti UKW saat itu dengan memberikan bocoran materi uji kepada peserta UKW sungguh wajib dicibir, bukan mereka yang katanya preman berkedok jurnalis yang tak bersertifikat UKW yang dikerdilkan.
Meski mereka yang hadir tak pandai membuat narasi, setidaknya mereka berusaha menjadi insan pers yang bagi mereka profesi itu sangat mulia.
Lantas haruskah mereka dibenci?? haruskah mereka dicaci???
Renungkan, saat anda masih kecil pernahkah anda ditanyakan perihal cita-cita anda??
Lalu apa jawaban anda pada saat itu?
Menjadi seorang wartawan kah?? Mari intropeksi diri, jujur kah anda pada diri sendiri?
Sampai disini faham kan? Kalian yang mencibir, apakah profesi wartawan adalah cita-cita mu dari kecil?
Jika profesi wartawan itu mengalir dari waktu ke waktu dibentuk oleh sebuah keadaan, lalu salahkah? (*)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.