OPINI

Warisan Visual yang Mengguncang Persepsi Publik di Kota Pangkalpinang

Oleh : Muhamad Zen

 

BANGKA BELITUNG, JOURNALARTA.Com – Di setiap puskesmas di Kota Pangkalpinang, foto mantan Wali Kota dan mantan Kepala Dinas Kesehatan masih terpajang, meskipun kota ini telah mengalami dua kali pergantian pejabat Wali Kota. Kehadiran gambar-gambar tersebut menciptakan kerancuan di masyarakat, seolah mengisyaratkan bahwa kepemimpinan lama masih berlanjut.

Menjelang pilkada, keberadaan foto-foto ini menjadi perhatian, diduga untuk mempertahankan citra positif dari kepemimpinan sebelumnya.

Situasi ini berpotensi memanipulasi opini publik, dimana keberadaan foto-foto tersebut bisa dipahami sebagai upaya strategis untuk membangun narasi positif tentang masa lalu.

Masyarakat perlu lebih kritis dalam menilai apakah langkah ini murni untuk kepentingan politik. Penting bagi pemilih untuk fokus pada kinerja calon berdasarkan program dan rencana kerja, bukan hanya citra yang dibangun dari sejarah.

Secara etika, membiarkan foto-foto mantan pemimpin terpajang di puskesmas, terutama ketika keduanya merupakan pasangan calon (paslon) Pilkada 2024, patut dipertanyakan. Ini berpotensi dianggap sebagai manipulasi opini publik yang tidak etis, karena puskesmas seharusnya berfungsi sebagai fasilitas publik yang fokus pada pelayanan kesehatan, bukan sarana kampanye.

Dalam konteks pemerintahan yang baik, prinsip transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci. Oleh karena itu, penjabat walikota saat ini sebaiknya mengevaluasi keberadaan foto-foto tersebut. Jika dianggap tidak pantas, foto-foto itu harus dihapus dan diganti dengan informasi relevan mengenai program kesehatan saat ini.

Penjabat Wali Kota juga harus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan publik, transparansi dalam pengambilan keputusan, serta melibatkan masyarakat dalam perencanaan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kepercayaan masyarakat dapat terbangun, dan perubahan positif bagi Kota Pangkalpinang bisa terwujud.

Harapan masyarakat terhadap pemimpin baru sangatlah besar. Mereka menginginkan peningkatan pelayanan publik, keterbukaan dalam penggunaan anggaran, serta inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

Dalam suasana politik yang dinamis, stabilitas dan perhatian terhadap pembangunan berkelanjutan juga menjadi harapan yang tidak kalah penting.

Dengan menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan politik, diharapkan calon pemimpin dapat menghadirkan perubahan yang nyata dan positif, bukan sekadar warisan visual yang menyesatkan.

Penjabat Wali Kota dan calon pemimpin di Kota Pangkalpinang diharapkan tidak hanya menjadi pengganti yang nominal, tetapi juga pemimpin yang proaktif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Penting untuk membangun komunikasi yang baik dengan warga agar mereka merasa dilibatkan dalam setiap keputusan yang diambil. Mengadakan forum terbuka atau diskusi publik dapat menjadi sarana efektif untuk mendengarkan aspirasi masyarakat serta menjelaskan kebijakan yang diambil. Ini akan menciptakan rasa keterlibatan dan kepemilikan terhadap program-program pemerintah.

Inovasi dalam pelayanan publik sangat diharapkan. Pemimpin harus mampu menghadirkan ide-ide baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun infrastruktur. Inovasi ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Stabilitas dan keamanan adalah faktor penting lainnya. Dalam situasi politik yang tidak menentu, masyarakat menginginkan kepemimpinan yang mampu menjaga ketenangan dan ketertiban. Pemimpin yang mampu memberikan rasa aman akan lebih mudah mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Pembangunan berkelanjutan juga harus menjadi perhatian utama. Dalam menghadapi tantangan lingkungan, calon pemimpin perlu menyusun program yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga sumber daya kota dapat dimanfaatkan secara bijak untuk generasi mendatang.

Dengan segala harapan dan tantangan ini, masyarakat Kota Pangkalpinang menanti sosok pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi juga mewujudkannya dalam tindakan nyata.

Penjabat Wali Kota yang saat ini menjabat memiliki kesempatan emas untuk membuktikan bahwa kepemimpinan yang baik bukan hanya sekadar melanjutkan warisan visual, tetapi menciptakan sejarah baru yang positif bagi kota Pangkalpinang.

Sudah saatnya bagi masyarakat untuk bersuara dan memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan mereka.

Kotak kosong dapat menjadi pilihan terbaik saat ini, jika kotak kosong menang, akan diadakan pilkada ulang pada 2025, dan diharapkan akan muncul calon-calon baru yang lebih sesuai dengan harapan masyarakat Kota Pangkalpinang.

Menghadapi situasi politik yang dinamis, penting bagi masyarakat untuk tidak hanya menunggu perubahan, tetapi aktif terlibat dalam proses demokrasi. Keterlibatan ini bisa melalui partisipasi dalam diskusi publik, pemantauan jalannya kampanye, hingga memberikan suara dalam pemilihan.

Masyarakat yang cerdas akan mendorong calon pemimpin untuk menjawab kebutuhan mereka secara konkret dan bukan sekadar retorika.

Selanjutnya, pendidikan politik bagi warga juga sangat krusial. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih, kita bisa mencegah manipulasi informasi dan meningkatkan kualitas keputusan yang diambil saat memilih.

Media sosial dan platform digital bisa dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi yang objektif dan relevan, sehingga masyarakat tidak mudah terjebak dalam narasi yang menyesatkan.

Di sisi lain, calon pemimpin juga harus mengedepankan integritas dan transparansi. Mereka harus bersedia menerima kritik dan saran dari masyarakat. Kebijakan yang inklusif, yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, akan menciptakan rasa memiliki yang lebih besar terhadap program pemerintah. Dengan demikian, setiap langkah yang diambil dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh elemen masyarakat.

Dari perspektif ekonomi, calon pemimpin harus mampu merumuskan program yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan. Pembangunan infrastruktur yang baik, dukungan terhadap pelaku usaha kecil dan menengah, serta pengembangan sektor pariwisata adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan ekonomi Kota Pangkalpinang bisa meningkat secara berkelanjutan.

Terakhir, pembangunan karakter masyarakat juga harus menjadi perhatian. Masyarakat yang kritis dan berintegritas akan mendorong terciptanya lingkungan politik yang sehat. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi.

Dengan harapan dan tantangan yang ada, masyarakat Pangkalpinang berpeluang untuk mengubah arah masa depan mereka. Calon pemimpin yang muncul bukan hanya sebagai pelanjut warisan visual, tetapi sebagai agen perubahan yang mampu membawa kota ini menuju kesejahteraan dan kemajuan yang lebih baik.

Kita semua memiliki peran penting dalam menentukan masa depan kota ini. Mari kita gunakan hak suara kita dengan bijak dan berkontribusi untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Hidup adalah pilihan
Pilih nomor 1
Orang Cerdas Pilih Kotak Kosong.(*)

 


Penulis : Muhamad Zen (Aktivis Muda Bangka Belitung) yang aktif di dunia jurnalistik, pernah bekerja di sejumlah perusahaan media nasional cetak maupun media online.

Zen juga sering menulis opini, sesekali pria kelahiran lubuk besar 12 Mei 1980 ini juga berceloteh soal politik lokal dan kritik sosial.

Catatan Redaksi :
————————————
Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan atau keberatan dalam penyajian artikel, opini atau pun pemberitaan tersebut diatas. Anda dapat mengirimkan artikel dan atau berita berisi sanggahan atau koreksi kepada redaksi media kami, sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (11) dan ayat (12) undang-undang No 40 tahun 1999 tentang Pers.

Berita dan atau opini tersebut dapat dikirimkan ke Redaksi media kami dengan No telepon sesuai dengan yang tertera di box redaksi.

Terimakasih!!

What's your reaction?

Related Posts

PPN 12%: Solusi atau Beban Baru?

JAKARTA, JOURNALARTA.COM - Universitas Paramadina bekerja sama dengan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “PPN 12%: Solusi atau Beban Baru?”. Diskusi publik ini…

1 of 1,044

Beri Komentar Anda