PANGKALPINANG, JOURNALARTA.Com – Lebih dari seribu orang menghadiri acara konsolidasi pemenangan relawan kotak kosong tingkat Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang pada Rabu malam, 16 Oktober 2024. Acara yang berlangsung meriah ini bertujuan memperkuat dukungan terhadap gerakan memilih kotak kosong dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November mendatang.
Selain dihadiri oleh simpatisan, tokoh masyarakat, serta tokoh politik setempat, acara ini juga diramaikan dengan tausiyah kebangsaan oleh Ustadz Dede Purnama yang memberikan sentuhan spiritual dalam perjuangan politik ini.
Di sela-sela acara, bazar tebus murah minyak goreng sebanyak 1 ton atau seribu liter pun diserbu warga dengan seluruh stok habis terjual dalam waktu kurang dari satu jam. Selain menyentuh ranah politik, acara ini juga berhasil memberikan manfaat nyata kepada masyarakat setempat.
Tokoh-Tokoh Terkenal Hadir
Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting di Kota Pangkalpinang yang dikenal memiliki pengaruh luas seperti M. Sopian mantan Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam mantan Sekretaris Daerah Pangkalpinang, Ismiryadi mantan Ketua DPRD Babel, Ahmad Subari mantan Ketua DPRD Kota Pangkalpinang, dan Irwansyah mantan pejabat Pemkot.
Kehadiran para tokoh ini mempertegas dukungan yang semakin solid terhadap kotak kosong sebagai bentuk protes simbolis dalam kontestasi politik.
Muhamad Zen, Sekretaris Rumah Aspirasi Kotak Kosong Kota Pangkalpinang yang bertindak sebagai moderator membawa suasana semakin semarak dengan orasinya yang penuh semangat.
Dalam pertemuan tersebut, pesan-pesan perjuangan untuk mendukung kotak kosong menggema dari satu sudut ke sudut lain.
Ustadz Dede Purnama: Suara Kotak Kosong adalah Bentuk Tuntutan
Dalam tausiyah kebangsaan yang dibawakannya, Ustadz Dede Purnama menegaskan bahwa masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya suara mereka dalam memilih pemimpin yang bertanggung jawab.
“Dukungan terhadap kotak kosong adalah wujud nyata dari masyarakat yang ingin menuntut keadilan dan kepemimpinan yang lebih baik. Ini bukan sekadar pilihan kosong, melainkan pernyataan kuat bahwa kita menginginkan perubahan,” katanya.
Sentimen ini juga diperkuat oleh Sopian, yang dalam orasinya menegaskan bahwa pilihan untuk mendukung kotak kosong adalah pilihan untuk masa depan yang lebih baik bagi Kota Pangkalpinang.
“Kita berada di persimpangan sejarah. Sekarang adalah waktu untuk berani memilih jalan yang lebih baik, yaitu memilih kotak kosong,” ucapnya yang disambut sorak sorai dari para relawan.
Komitmen Melawan Kepentingan Politik Sempit
Radmida Dawam, mantan Sekda Pangkalpinang dalam pidatonya menyerukan semangat untuk bergerak bersama. Dia mengajak masyarakat untuk menyebarkan pesan perubahan ini kepada seluruh warga Pangkalpinang.
“Mari kita bangkit dan suarakan aspirasi kita. Masa depan kita ada di tangan kita, dan sekaranglah saatnya untuk bertindak,” ujarnya.
Ahmad Subari yang akrab disapa Bang Acu juga menekankan pentingnya menolak politik transaksional.
“Suara kita adalah suara rakyat yang ingin kebebasan dari kepentingan politik sempit. Kita di sini sebagai agen perubahan, bukan untuk sekadar terikat pada kepentingan elit,” tegasnya yang kembali memancing semangat para hadirin.
Relawan dan Warga Menyuarakan Perubahan
Suasana semakin penuh energi saat Iwan Ike, Ketua Relawan Gerakan Pemuda Pangkalbalam Bersatu menegaskan bahwa kotak kosong adalah simbol kekuatan rakyat.
“Ini adalah bentuk penolakan kita terhadap kepentingan politik yang tidak berpihak pada rakyat. Pilih kotak kosong, maka suara rakyat menjadi yang paling berharga,” tegasnya.
Guru Natsir, Wakil Ketua Rumah Aspirasi Kotak Kosong Kota Pangkalpinang pun turut memberikan pidato yang penuh keyakinan, menyatakan bahwa perjuangan ini adalah perjuangan yang dipandu oleh Tuhan.
“Meskipun paslon tunggal punya akses, fasilitas, dan dukungan partai, kita punya Allah yang akan membimbing kita untuk memenangkan kotak kosong,” serunya, diakhiri dengan pekikan takbir yang disambut gemuruh oleh para relawan.
Rina: “Saya Ingin Terlibat Lebih Aktif”
Salah seorang peserta acara, Rina mengaku merasa terinspirasi setelah mengikuti konsolidasi ini.
“Kotak kosong bukan hanya tentang tidak memilih, tetapi ini tentang keinginan kita untuk melihat perubahan yang lebih baik bagi kota kita. Saya ingin lebih terlibat aktif dalam gerakan ini,” ungkapnya.
Di akhir acara, Ustadz Dede Purnama memimpin doa bersama memohon kepada Tuhan agar gerakan ini berhasil dan membawa masa depan yang lebih baik bagi Kota Pangkalpinang.
Dengan tekad yang semakin kuat, para relawan berjanji akan terus menggalang dukungan dan menyebarkan pesan perubahan ini kepada masyarakat luas.
Penutupan dengan Bazar dan Harapan Masa Depan
Selain konsolidasi dan tausiyah kebangsaan, acara tersebut juga menghadirkan bazar tebus murah minyak goreng yang berhasil menarik antusiasme warga.
Seribu liter minyak goreng habis terjual dalam waktu singkat, menambah semarak suasana.
Para relawan dan tokoh masyarakat yang hadir sepakat bahwa acara ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan langkah awal untuk membawa perubahan nyata di Pangkalpinang.
Mereka berharap, dengan dukungan yang semakin solid, kotak kosong dapat menjadi pilihan rakyat yang mencerminkan aspirasi mereka untuk masa depan yang lebih baik. (KBO Babel)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.