PANGKALPINANG, JOURNALARTA.Com – Komisioner KPU Kota Pangkalpinang, Muhammad Maarif dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI) setelah pernyataannya dalam sebuah Podcast yang kontroversial dengan menyebut 99,9 persen calon tunggal telah “terkondisikan” untuk menang memicu kemarahan dari ratusan massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Harapan Masyarakat Indonesia (KAHMI) dan relawan kotak kosong melakukan aksi protes.
Aksi protes berlangsung pada Jum’at (25/10/2024) ketika para demonstran menuntut klarifikasi dari Muhammad Maarif terkait dugaan keberpihakannya kepada calon tunggal. Namun, hingga saat ini belum menunjukkan itikad baik untuk memberikan penjelasan, bahkan terkesan menantang masyarakat untuk melaporkannya ke DKPP RI mengisyaratkan ketidakpeduliannya terhadap kritik tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun, Muhammad Maarif telah mendapat peringatan dari rekan-rekannya di KPU, baik di tingkat kota maupun provinsi, serta dari Komisioner KPU RI. Meskipun tawaran bantuan datang dari kolega, Muhammad tetap bersikukuh dengan kepercayaannya terhadap dukungan dari pihak-pihak tertentu di pusat.
“Biarkan saya dengan jaringan saya sendiri,” ungkapnya, menunjukkan sikap menantang.
Ketua Rumah Aspirasi Kotak Kosong Kota Pangkalpinang, Eka Mulya Putra menanggapi situasi ini dengan tegas.
“Komisioner KPU ini memang merasa hebat, bukannya merasa bersalah. Ia malah menantang untuk melaporkan dirinya ke DKPP RI. Karena ia yang minta, saya akan ke Jakarta untuk membawa berkas laporan ke DKPP RI. Pelaporan online sudah kami kirimkan kemarin,” ujar Eka, Selasa (29/10/2024).
Eka menilai bahwa Muhammad merasa kuat karena dukungan yang ada di belakangnya. Namun, ia yakin DKPP RI akan memberikan sanksi tegas atas tindakan Muhammad.
“Kami berharap tindakan ini bisa memberikan efek jera dan menunjukkan bahwa kami sebagai masyarakat tidak akan tinggal diam atas pernyataan yang merugikan integritas pemilu,” sebutnya.
Pelaporan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya transparansi dan keadilan dalam proses pemilihan umum. Relawan kotak kosong dan pendukung KAHMI bertekad untuk memperjuangkan suara masyarakat, memastikan pemilu di Kota Pangkalpinang berlangsung secara adil dan demokratis.
Sebagai langkah lanjutan, relawan berencana melakukan sosialisasi untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pengawasan pemilu. Mereka mendorong partisipasi aktif warga dalam memberikan suara dan menuntut akuntabilitas dari penyelenggara pemilu.
Eka Mulya Putra berharap pelaporan ini dapat membangkitkan kesadaran kolektif di kalangan masyarakat, mengajak mereka untuk lebih kritis terhadap isu-isu pemilu, dan menjunjung tinggi prinsip demokrasi yang sesungguhnya.
“Kami ingin memastikan bahwa pemilu berjalan dengan integritas dan keadilan,” pungkasnya. (*/KBO Babel)