OPINI

Memahami Situasi Politik di Pangkalpinang: Perspektif Relawan Kotak Kosong

Oleh: Muhamad Zen (Sekretaris Rumah Aspirasi Kotak Kosong Kota Pangkalpinang)

 

BANGKA BELITUNG, JOURNALARTA.Com – TULISAN ini bertujuan untuk meluruskan narasi yang menyudutkan relawan kotak kosong terkait isu SARA dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pangkalpinang 2024.

Pertama, penting untuk dicatat bahwa tuduhan terhadap relawan kotak kosong sebagai pihak yang memainkan isu SARA mencerminkan upaya defensif dari mereka yang merasa terancam oleh dukungan masyarakat yang semakin menguat.

Relawan kotak kosong berkomitmen untuk menjalankan kampanye dengan etika tinggi, tanpa melibatkan unsur SARA. Jika ada percakapan di grup internal yang disalahartikan, itu tidak mencerminkan sikap intoleran.

Justru tindakan menyebarluaskan percakapan tersebut oleh oknum tertentu seharusnya dicurigai sebagai provokasi yang dapat menimbulkan perpecahan.

Grup WhatsApp kotak kosong adalah ruang percakapan elektronik privat. Penyebaran percakapan grup privat ke ruang publik, baik melalui chat perorangan, grup WhatsApp atau media sosial, berpotensi melanggar undang-undang seperti KUHP, UU 1/2023, UU PDP, dan UU ITE.

Momen ini tampaknya dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyerang relawan kotak kosong, dengan maksud mengurangi simpati masyarakat yang semakin besar.

Mengaitkan komentar atau percakapan dengan tujuan politik tertentu, terutama yang menyangkut aqidah dan keyakinan, adalah langkah berbahaya yang dapat memicu konflik. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan untuk berargumentasi secara sehat.

Isu SARA memang dapat berdampak serius dalam masyarakat multikultural. Kita semua perlu lebih berhati-hati dan tidak terbawa arus sentimen yang dapat merusak kerukunan. Relawan kotak kosong mengajak semua pihak untuk fokus pada isu-isu substantif dalam kampanye, bukan menyerang dengan tuduhan yang tidak berdasar.

Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dialog yang sehat dan produktif, serta mencegah penyebaran informasi yang memecah belah masyarakat. Mengedepankan sikap saling menghargai dan mendengarkan suara rakyat adalah kunci, tanpa menciptakan narasi menyesatkan untuk kepentingan politik.

Penggunaan isu SARA sebagai senjata politik merugikan semua pihak dan mencemari integritas proses demokrasi. Dalam konteks Pilkada Pangkalpinang 2024, seharusnya semua pihak berfokus pada visi, misi, dan program kerja calon, bukan terjebak dalam permainan kotor yang merusak reputasi dan kredibilitas.

Politik seharusnya menjadi ruang untuk adu gagasan, bukan adu domba. Penyebaran informasi tidak akurat hanya akan mengakibatkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat dan mengganggu kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.

Relawan kotak kosong menolak untuk terjebak dalam dinamika negatif ini dan akan terus mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan integritas.

Saat ini, kita menyaksikan demokrasi yang dikebiri dengan tidak adanya ruang kompetisi dalam Pilkada Pangkalpinang 2024. Semua partai diborong tanpa sisa , ditambah adanya indikasi keterlibatan ASN dan perangkat lainnya yang tidak netral. KPU sebagai penyelenggara pemilu juga terindikasi memihak dengan adanya pernyataan salah satu komisioner KPU (Muhamad) yang mengatakan bahwa 99,9 persen calon tunggal menang karena sudah terkondisikan. Kondisi ini jauh lebih patut diwaspadai dibandingkan dengan isu SARA.

Masyarakat adalah korban utama dari ketidakadilan politik ini. Kita dipaksa menerima pilihan yang mungkin tidak kita sukai. Untungnya, negara memberikan pilihan kolom kosong. Tanpa itu, angka golput bisa meningkat.

Sebagai bagian dari komunitas yang plural, mari kita jaga kesatuan dan keharmonisan di tengah keragaman. Ciptakan atmosfer dialog yang kondusif, di mana setiap pendapat dihargai tanpa menggunakan taktik merugikan.

Akhirnya, kami menyerukan kepada semua pihak untuk mengedepankan kedamaian dan persatuan. Mari bekerja sama untuk memastikan Pilkada ini menjadi momentum yang membangun, bukan memecah belah. Keterlibatan masyarakat harus bersifat positif dan konstruktif, menghasilkan pemimpin yang dapat diandalkan dan mewakili seluruh lapisan masyarakat.

Dengan semangat ini, mari kita melangkah ke depan dengan lebih baik, meninggalkan praktik merugikan, dan merangkul prinsip-prinsip demokrasi yang sejati.(*)


Eksplorasi konten lain dari JournalArta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

What's your reaction?

Related Posts

Tinggalkan Komentar