PANGKALPINANG, JOURNALARTA.COM – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (HUT Babel) yang ke-24, digelar Festival Literasi dengan berbagai kegiatan berbasis budaya lokal yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan budaya Bangka Belitung melalui literasi kepada generasi muda.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ervawi menyampaikan bahwa ada beberapa kegiatan utama meliputi lomba menulis cerpen, bercerita, membuat pantun dalam bahasa Bangka, serta lomba cerita bergambar atau cergam. Untuk anak-anak usia dini, disediakan lomba mewarnai. Setiap jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA/SMK, turut dilibatkan dalam berbagai kategori lomba.
“Festival ini melibatkan berbagai kegiatan seperti lomba menulis cerpen, bercerita, membuat pantun dalam bahasa Bangka, serta lomba cerita bergambar atau cergam. Untuk anak-anak usia dini, ada lomba mewarnai. Setiap jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA/SMK, turut dilibatkan,” ujarnya diruang kerjanya, Senin (18/11/2024).
Jumlah peserta yang mendaftar untuk masing-masing lomba pun cukup antusias, dengan 92 peserta mengikuti lomba pantun, 11 peserta berpartisipasi dalam lomba cerita bergambar (cergam), dan 160 peserta terdaftar dalam lomba menulis cerpen.
Salah satu contoh tema cerpen yang diangkat dalam festival ini adalah “Lempah Kuning,” di mana peserta diminta menuliskan cerita tentang proses pembuatan makanan khas tersebut, mulai dari mencari bahan, membersihkan ikan, menyiapkan bumbu, hingga menyajikannya.
“Misalnya cerpen lempah kuning, Pak Gubernur itu pengen anak-anak Bangka Belitung tahu bahwa lempah kuning itu ada prosesnya, dan tahu bagaimana prosesnya. Jangan sampai nanti, oh lempah kuning, cukup beli di warung saja,” tutur Ervawi.
Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung berharap festival ini mampu menanamkan kebanggaan akan budaya lokal, sekaligus mendorong kreativitas anak-anak dalam mengungkapkan budaya melalui tulisan, cerita, dan karya seni. Festival ini juga didukung oleh beberapa sponsor, termasuk Gramedia, yang turut memfasilitasi acara.
“Festival ini diharapkan dapat menanamkan kebanggaan pada budaya lokal sekaligus mendorong kreativitas anak-anak dalam menyampaikan budaya melalui tulisan, cerita, dan karya seni. Ini merupakan upaya nyata untuk melestarikan keunikan budaya Bangka Belitung,” kata narasumber.
Acara ini digelar selama dua hari, yaitu 18 November hingga 19 November dengan melibatkan peserta dari berbagai jenjang pendidikan di Bangka Belitung.
Festival Literasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam melestarikan keunikan budaya Bangka Belitung dan menginspirasi generasi muda untuk terus mempelajarinya.
“Festival ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam melestarikan budaya dan menginspirasi generasi muda Bangka Belitung untuk terus mempelajari dan menjaga kekayaan budaya daerah,”tutup Ervawi. (Zahwa)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.