PANGKALPINANG, JOURNALARTA.COM – Untuk memperkuat pengawasan terhadap tahapan Pemilu Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar forum konsolidasi media pada Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini berlangsung di Cafe Esenbi, dan kegiatan ini dihadirkan oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari insan media, organisasi kepemudaan, hingga pengamat pemilu.
Dalam sambutannya, Komisioner Bawaslu Babel, Sahirin, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta atas partisipasi mereka. Ia menegaskan pentingnya menjaga demokrasi sebagai wadah utama untuk menyampaikan aspirasi rakyat.
“Demokrasi bukan sekadar serangkaian proses formal, melainkan harus menjadi instrumen keadilan yang benar-benar mencerminkan suara rakyat,” tegas Sahirin.
Media Pilar Utama Transparansi Demokrasi Salah satu isu utama yang dibahas dalam forum ini adalah peran strategis media dalam menyampaikan informasi secara akurat dan berimbang di tengah era digital. Sahirin menekankan bahwa media harus menjadi pelopor dalam memberikan fakta yang relevan dan terpercaya kepada masyarakat.
“Media memikul tanggung jawab besar untuk menjadi penyeimbang informasi dan mencegah penyebaran berita yang dapat menyesatkan publik,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara media dan organisasi kepemudaan. Kerja sama lintas sektor ini dinilai dapat membantu membangun generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya nilai-nilai demokrasi.
“Pemuda dan media memiliki peran kunci dalam menciptakan ekosistem demokrasi yang sehat dan inklusif,” tambahnya.
Kolaborasi untuk Demokrasi yang Berkualitas
Ketua Bawaslu Babel, EM Osykar, dalam pidatonya, menyoroti tantangan yang dihadapi media di era digital. Menurutnya, kebebasan pers adalah pilar demokrasi yang harus dilindungi, namun munculnya media daring juga menghadirkan ancaman berupa penyebaran informasi yang bias dan tidak diverifikasi.
“Pemberitaan yang tidak objektif dapat merusak persepsi publik dan melemahkan kualitas demokrasi yang kita bangun bersama,” kata Osykar.
Ia juga menekankan perlunya kolaborasi antara media dan pemerintah untuk menjaga integritas informasi. Dalam pandangannya, media tidak hanya berfungsi sebagai pelapor, tetapi juga sebagai pendidik masyarakat agar lebih kritis dalam menyikapi isu-isu politik.
“Kerja sama ini bukan hanya untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024, tetapi juga untuk menjaga kesinambungan demokrasi di masa depan,” jelasnya.
Osykar mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan momentum ini sebagai langkah memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik yang adil dan transparan.
“Pemilu 2024 harus menjadi titik awal untuk memperkuat kepercayaan publik sekaligus memastikan masa depan demokrasi yang lebih baik bagi bangsa ini,” tutupnya. (zk)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.