Penulis : Jelita Octa Rizky (MAHASISWI IAI TAZKIA)
JOURNALARTA.COM – Perbankan Syariah menjadi salah satu sektor keuangan yang berkembang pesat di Indonesia. Keberhasilan sektor ini tidak terlepas dari penerapan akuntansi syariah yang berperan sebagai pilar utama yang memastikan transparansi dan akuntabilitas. Akuntansi Syariah sebagai praktek akuntansi yang bertujuan untuk membantu tercapainya transaksi yang bersifat adil dalam lingkup sosial ekonomi.
Akuntansi syariah bukan hanya berfungsi sebagai media pencatatan keuangan, akan tetapi juga menjadi instrument penting dalam menjaga kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.
Konsep Dasar Akuntansi Syariah
Pengertian akuntansi syariah dilihat dari sudut pandang Bahasa Arab (lughah) adalah al- Muhassabah yang memiliki arti menghitung atau mengukur. Akuntansi syariah merupakan sebuah cabang ilmu ekonomi dan keuangan islam, yang digunakan sebagai instrument pendukung penerapan nilai-nilai Islami dalam ranah akuntansi. Fungsi utamanya adalah sebagai alat manajemen yang menyediakan informasi kepada pihak internal dan eksternal organisasi.
Akuntansi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip islam yang menekankan pada keadilan, kebenaran, kejujuran, dan tanggung jawab. Akuntansi Syariah memastikan bahwa semua transaksi yang dilakukan harus bebas dari riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan transaksi haram lainnya.
Konsep utama yang mendasari akuntansi syariah:
1. Keadilan: Setiap transaksi harus adil bagi setiap pihak yang terlibat.
2. Kejujuran: Memastikan bahwa semua transaksi dilakukan dengan jujur tanpa manipulasi.
3. Amanah: Pengelolaan dana nasabah harus dilakukan dengan Amanah, yaitu dengan penuh tanggung jawab dan kepercayaan.
4. Transparansi: Semua informasi keuangan nasabah harus disampaikan dengan jelas dan transparan kepada semua pihak yang terlibat.
Peran Akuntansi Syariah dalam Perbankan
Akuntansi syariah memainkan peran penting untuk memastikan operasional bank berjalan sesuai dengan prinsip syariah.
Berikut beberapa peran utamanya:
1. Transparansi Keuangan
Transparansi merupakan elemen terpenting dalam perbankan syariah. Dengan akuntansi syariah, laporan keuangan dirancang untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada para pemangku kepentingan, termasuk nasabah, investor, dan regulator. Laporan keuangan yang transparan membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah.
2. Akuntabilitas kepada Allah dan Pemangku Kepentingan
Dalam akuntansi syariah, bank tidak hanya bertanggung jawab kepada manusia, tetapi juga kepada Allah. Semua keputusan keuangan harus dilakukan dengan niat untuk mencapai keberkahan. Akuntabilitas ini tercermin dalam laporan yang tidak hanya menyajikan informasi keuangan tetapi juga dampak sosial dan lingkungan.
3. Kepatuhan Syariah
Akuntansi syariah memastikan bahwa semua transaksi dan produk keuangan bank sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dengan demikian, laporan keuangan harus mencerminkan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah, termasuk pengungkapan sumber pendapatan dan alokasi zakat.
4. Pengelolaan Risiko Syariah
Dalam perbankan syariah, risiko seperti non-kepatuhan syariah dapat berdampak serius pada reputasi bank. Akuntansi syariah membantu dalam mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan risiko-risiko tersebut melalui mekanisme audit internal dan pengawasan syariah.
5. Tantangan dalam Implementasi Akuntansi Syariah
Meskipun penting, implementasi akuntansi syariah masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman yang mendalam di kalangan praktisi dan akademisi tentang prinsip-prinsip syariah.
Selain itu, standar akuntansi syariah yang beragam di berbagai negara dapat menjadi hambatan dalam menciptakan sistem yang seragam.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan edukasi yang lebih intensif tentang akuntansi syariah, baik di tingkat akademis maupun profesional. Selain itu, kolaborasi antar negara dalam mengembangkan standar akuntansi syariah yang universal juga menjadi langkah penting untuk mendukung perkembangan industri ini.
Kesimpulan
Akuntansi syariah adalah pilar utama dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas di bank syariah. Dengan memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah, akuntansi syariah tidak hanya mendukung operasional bank tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan Islam. Untuk itu, upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas dan pemahaman tentang akuntansi syariah sangat diperlukan agar perbankan syariah dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi umat.
Referensi:
Yunita, N. A. (2019). Analisis penerapan standar akuntansi syariah psak no. 101 terhadap pengelolaan transaksi keuangan di bank syariah (studi pada bank bri syariah cabang lhokseumawe). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 7(1), 23-32.(*)