BANGKA BELITUNG, JOURNALARTA.COM – Sepak bola bukan hanya sekedar cabang olah raga, namun fenomenanya kini mampu merambah ke segmentasi sendi – sendi kehidupan manusia. Oleh karena itu, sepak bola hari ini sudah mencerminkan sebuah ” Miniatur Kehidupan” sehingga setiap bangsa di muka bumi berlomba-lomba mengekploitasi sepakbola untuk menjadi konsumsi warganya di bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pariwisata.
Beberapa contoh kekuatan magis sepakbola yang mampu mempengaruhi sendi-sendi kehidupan manusia :
- Presiden Mesir Mohammad Moersi di lengserkan secara politik karena hancurnya perekonomian, dan puncaknya kegagalan Mesir ikut kontestasi Piala Dunia tahun 2014, dan Presiden Argentina pun nyaris mengalami hal yang sama namun masih bisa di bendung dengan kekuatan militer dan birokrasinya.
Ada beberapa kota yang menjadi sumber PAD utama melalui Industrialisasi sepak bola, seperti : Kota Manchester yang terdiri dari Klub Manchester United dan Manchester City, Kota Barcelona, Kota Turin (Juventus dan Torino) dan Kota Dortmund.
Barcelona dengan motto “Bukan Sekedar Klub Sepakbola” tenyata mampu menghipnotis masyarakat nya untuk menciptakan kehidupan sosial yang berjiwa “Gotong Royong” dalam wadah Koperasi dan Demokrasi termasuk prestasi sehingga masyarakat dunia mengenal Kota Barcelona karena sepak bola bukan sektor industri lainnya.
Tradisi perayaan atau seremonial atas keberhasilan (prestasi) sebuah klub bisa menghadirkan kultur (budaya) positif yang membangun entitas dan identitas tersendiri dari sebuah kota, seperti : Perayaan konvoi disertai tarian – tarian selebrasi dan sebagainya menyambut kesuksesan sebuah klub kebanggaan kota tersebut.
Merangsang dunia pariwisata melalui wisatawan lokal, nasional bahkan mancanegara pun sangat potensial dengan magnet infrastruktur fasilitas stadion yang ikonik (kearifan lokal) dan modern.
Membangun Kota Pangkalpinang sebagai Kota Pangkal Kemenangan melalui Industri Sepak Bola dan Jasa merupakan konsep yang menarik dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan perekonomian kota karena Kota Pangkalpinang minim lahan untuk memaksimalkan sektor pertanian, perkebunan dan pertambangan yang tertutup regulasi.
Beberapa poin yang dapat diambil dari konsep tersebut terhadap Potensi Sepak Bola dalam Membangun Kota Pangkalpinang
- Pengembangan Ekonomi
Sepak bola dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan melalui industrialisasi sepak bola, seperti yang telah dilakukan oleh kota-kota seperti Manchester, Barcelona, Turin, dan Dortmund yang mana Masyarakat menjadi prioritas utama dalam kepemilikan nya dalam bentuk koperasi atau kooperasi
- Pengembangan Sosial
Sepak bola dapat menjadi sarana untuk membangun kehidupan sosial yang berjiwa “Gotong Royong” seperti yang telah dilakukan oleh Barcelona dengan motto “Bukan Sekedar Klub Sepakbola” atau bisa di maknai ” Tudung Saji ”
- Pengembangan Pariwisata
Sepak bola dapat juga menjadi daya tarik wisatawan ke kota, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari pariwisata.
- Pengembangan Infrastruktur
Pembangunan stadion dan fasilitas sepak bola lainnya dapat memberikan kesempatan kerja dan meningkatkan perekonomian kota.
Konsep yang terukur, berkesinambungan disertai berbagai kebijakan yang strategis diantaranya ;
- Membangun Infrastruktur stadion dan fasilitas sepak bola lainnya yang memadai untuk mendukung pengembangan industri sepak bola di kota.
Mengembangkan Klub Sepak Bola Lokal & Profesional sebagai wadah bagi pemain sepak bola lokal dan dapat berkompetisi di tingkat nasional.
Mengembangkan Pariwisata Sepak Bola dengan menawarkan paket wisata yang terkait dengan sepak bola, seperti kunjungan ke stadion, latihan dengan pemain sepak bola lokal, dan lain-lain.
Mengembangkan Kerja Sama dengan Pihak Swasta untuk mendukung pengembangan sepak bola di kota, seperti sponsorship, pengembangan infrastruktur, dan lain-lain.
Dengan demikian, tidak ada yang mustahil membangun Kota Pangkalpinang Pangkal Kemenangan melalui Sepak Bola dapat menjadi konsep yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan perekonomian setempat.
Akhir kata sudah waktunya masyarakat Pangkalpinang memiliki klub yang bisa di kelola secara profesional dan kepemilikan nya pun bukan di miliki individu yang kuat finansial justru penyertaan modal masyarakat kota secara terbuka dengan pemerintah daerah yang transparantif serta akuntabel akan menghantarkan Kota Pangkalpinang sebagai kota yang sukses membangun sebuah kota melalui industri sepakbola.(*)
Cek Berita dan Artikel JOURNALARTA lainnya di Google News