Beranda DAERAH Soni Hercules Bantah PIP Miliknya Beroperasi di DAS Belo Laut

Soni Hercules Bantah PIP Miliknya Beroperasi di DAS Belo Laut

2
Soni Hercules Bantah PIP Miliknya Beroperasi di DAS Belo Laut

BANGKA BARAT, JOURNALARTA.COM – Puluhan ponton isap produksi (PIP) jenis TI Apung yang sebelumnya beroperasi di kawasan lindung hutan bakau/mangrove di perairan Daerah Aliran Sungai (DAS) Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung kini tak lagi terlihat. Aktivitas tambang ilegal ini mendadak terhenti setelah ramai diperbincangkan di berbagai media, pada Jum’at (15/2/2025).

Dugaan adanya koordinasi dari seseorang bernama Soni Hercules dan selaku pemilik PIP mencuat. Namun, dalam klarifikasinya melalui pesan WhatsApp kepada jejaring media KBO Babel, Soni membantah bahwa dirinya memiliki atau mengoperasikan PIP di kawasan DAS Belo Laut.

“Di lokasi ini saya ngga ada di dalamnya (bukan milik saya_red), bang,” kata Soni, Sabtu (15/2/2025).

Namun, Soni tidak menampik bahwa sebelumnya ada PIP yang dikoordinasinya yang sempat beroperasi di hutan bakau Terabik yang masih dalam DAS Belo Laut.

Hanya saja menurutnya, aktivitas tersebut telah berhenti lantaran tidak ditemukan lagi atau menghasilkan pasir timah di lokasi tersebut.

“Di Bakau Terabik/DAS saya sudah nga kerja lagi, karena ngga ada hasilnya,” ujar Soni.

Berdasarkan informasi yang dihimpun jejaring media KBO Babel, sejak berita penambangan ilegal ini viral, pada hari ini Sabtu (15/2/2025), puluhan PIP TI Apung yang sebelumnya beroperasi di DAS Belo Laut telah menghilang.

Diketahui, pihak Polair Polres Bangka Barat disebut telah mengambil tindakan tegas, pada Jumat (14/2/2025). Petugas melakukan penertiban terhadap para penambang dan pemilik PIP, melarang mereka untuk beraktivitas di kawasan hutan lindung mangrove DAS Belo Laut.

Penertiban ini menjadi peringatan bagi para penambang ilegal yang masih nekat beroperasi di kawasan terlarang. Aktivitas pertambangan di hutan bakau tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga berisiko menimbulkan dampak lingkungan yang lebih luas.

Kini, publik menanti langkah lebih lanjut dari pihak berwenang untuk memastikan bahwa kawasan tersebut benar-benar bebas dari aktivitas tambang ilegal. (*/KBO Babel)

 

 

Cek berita kami yang lain di Google News dan ikuti saluran JOURNALARTA di WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb5I9idE50UhWSNlry0z. Pastikan Aplikasi Whatsapp sudah terinstal di ponsel anda.

2 KOMENTAR

Beri Komentar Anda