
Oleh: Ihsan Adam Dewindra (Sekretaris Garda Bangsa Bangka Belitung)
PANGKALPINANG, JOURNALARTA.COM — Sebagai kader muda yang ingin melihat PKB tumbuh sebagai kekuatan politik yang solid, konflik internal yang mencuat ke publik saat ini adalah tamparan keras. Perseteruan antara Ketua DPW dan Sekretaris Wilayah bukan hanya mencoreng citra partai di mata masyarakat, tetapi juga memukul semangat kader di akar rumput. Di satu sisi, kami diminta terus mengibarkan panji perjuangan partai, namun di sisi lain, para pimpinan justru sibuk saling menjatuhkan.
Padahal, politik lokal membutuhkan keteladanan. Jika PKB benar-benar ingin mengusung calon kepala daerah yang visioner dan berintegritas, maka partainya sendiri harus mampu menjadi contoh dalam manajemen konflik, kedewasaan dalam perbedaan, serta kebesaran hati dalam menghadapi gesekan. Bukan malah saling lapor, saling sindir, dan berebut klaim kebenaran di ruang publik.
Momentum Pilkada seharusnya menjadi waktu untuk merapatkan barisan, bukan memamerkan perpecahan. Jika konflik ini terus dibiarkan berlarut, bukan hanya suara rakyat yang akan menjauh, tetapi juga reputasi partai yang selama ini dibangun dari kerja keras dan loyalitas para kader. Jangan sampai PKB terjebak menjadi partai yang rapuh hanya karena elitnya gagal menjaga ego.
Jabatan publik yang telah diraih lewat kendaraan partai bukan semata-mata amanah untuk menyalurkan kebijakan atau menyuarakan rakyat di panggung formal. Lebih dari itu, ia adalah cermin yang ditatap oleh publik terutama generasi muda.
Pemilih muda hari ini tidak hanya melihat program, tapi juga menilai etika dan cara para pejabat publik bersikap dalam menghadapi konflik. Mereka butuh teladan demokrasi yang sehat, bukan tontonan drama politik yang tak mendidik.
Semoga kisruh yang terjadi di tubuh PKB Babel saat ini menjadi pelajaran berharga. Bukan hanya bagi mereka yang berselisih, tetapi bagi kita semua yang mencintai partai ini sebagai rumah bersama. Mari jaga marwah partai, perkuat solidaritas, dan buktikan bahwa PKB adalah partai kader yang matang dalam menyikapi tantangan zaman. (*)