
PANGKALPINANG, JOURNALARTA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang menyiapkan anggaran lebih dari Rp700 juta untuk membantu siswa-siswi dari keluarga kurang mampu yang tidak tertampung di sekolah negeri, baik jenjang SD maupun SMP, sehingga harus melanjutkan pendidikan di sekolah swasta.
“Kita tidak menyebut ini sebagai beasiswa. Bantuan ini diberikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan mengikuti syarat sesuai petunjuk teknis pemberian biaya pendidikan,” ujar Ketua Tim Kerja dan Pendidikan Karakter Dindikbud Pangkalpinang, AlHatas Cahyadi, Senin (8/7/2025).
Cahyadi menyampaikan, total anggaran yang dialokasikan mencapai sekitar Rp700 jutaan, dengan distribusi kuota berdasarkan kebutuhan masing-masing sekolah. Untuk jenjang SD, bantuan diberikan kepada 450 siswa, sedangkan untuk jenjang SMP kepada 268 siswa.
Bantuan ini bersifat satu kali, hanya untuk tahun pertama ketika siswa masuk sekolah. Siswa SD akan menerima bantuan senilai Rp1 juta, sedangkan siswa SMP memperoleh bantuan sebesar Rp1.250.000, ditambah seperangkat perlengkapan sekolah.
“Penerima bantuan ini wajib terdaftar di Dapodik dan melampirkan Kartu Keluarga (KK) Kota Pangkalpinang serta surat keterangan tidak mampu dari kelurahan. Pengajuan dilakukan oleh sekolah melalui proposal yang disampaikan ke Dinas Pendidikan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini terdapat 20 sekolah SMP swasta di Kota Pangkalpinang. Dari jumlah tersebut, tiga sekolah yakni SMP PGRI 2, PGRI 3, dan Swadaya sudah tidak beroperasi karena tidak ada lagi siswa yang mendaftar.
Sementara itu, jumlah sekolah negeri di Kota Pangkalpinang untuk jenjang SMP hanya ada 10 dan SD sebanyak 66 sekolah. Meskipun setiap sekolah telah membuka 5 hingga 10 rombongan belajar (rombel), daya tampung masih belum mampu mengakomodir seluruh siswa yang ingin bersekolah di sekolah negeri.
“Sekolah negeri tidak bisa menampung semua siswa karena kami dari Dinas Pendidikan hanya diberi izin untuk menambah jumlah siswa per rombel, bukan menambah jumlah rombel. Jadi tidak sebanding dengan ruang yang tersedia. Akhirnya siswa yang tidak tertampung memang diarahkan ke sekolah swasta,” tutup AlHatas.(Zahwa)
Cek Berita dan Artikel JOURNALARTA Terupdate Lainnya di GOOGLE NEWS