
PANGKALPINANG, JOURNALARTA.COM — Pemerintah Kota Pangkalpinang bekerja sama dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Satgaswil Kepulauan Bangka Belitung menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan secara daring melalui Zoom, Kamis (17/7/25). Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme (IRET) di kalangan masyarakat Pangkalpinang.
Acara tersebut diikuti lebih dari 50 peserta, mulai dari pengurus masjid pemerintah, remaja masjid (Irmas), hingga para peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang akan digelar pada 23 Juli 2025. Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Pangkalpinang, Ahmad Subekti, hadir mewakili Penjabat Wali Kota Pangkalpinang.
“Hari ini kita hadir di Zoom Kajedan Sosialisasi IRET. IRET ini intoleransi, R-nya radikalisme, E-nya ekstremisme, dan T-nya terorisme,” jelas Ahmad Subekti saat membuka kegiatan dari Smart Room Center, lantai 2 Kantor Wali Kota Pangkalpinang.
Materi sosialisasi disampaikan langsung oleh Kasatgas Antiteror Densus 88 Wilayah Bangka Belitung, AKBP Mas Likan. Dalam paparannya, peserta diajak memahami potensi penyusupan paham radikal di lingkungan masyarakat, meskipun kondisi keamanan di Pangkalpinang saat ini masih kondusif.
“IRET ini walaupun di Pangkalpinang masih adem-ayem, masih aman-aman, tapi kita harus waspada. Sehingga kalau sudah paham tentang ini, mudah-mudahan kita bisa menjaga Pangkalpinang dan lebih baik lagi,” ujar Subekti.
Ia juga mengimbau peserta untuk menyebarluaskan materi yang diterima kepada rekan-rekan mereka, khususnya generasi muda. Literasi digital dan kesadaran dalam menggunakan media sosial menjadi sorotan dalam sesi tersebut.
“Pertama mereka bisa menjaga diri, dan kemudian juga bisa mengantisipasi kalau ada hal-hal seperti itu, termasuk bermedsos yang bijak,” tegasnya.
Data yang dipaparkan dalam sosialisasi cukup mengkhawatirkan. Menurut pemaparan narasumber, sebagian besar akun media sosial yang diamati justru mengarah pada konten radikal.
“Akun-akun ini lebih banyak mengarah ke situ. Akun yang normal justru sedikit. Kontennya sampai 30 persen, kalau akunnya sampai 80 persen mengarah ke situ,” kutip Subekti. (Zahwa)
Cek berita kami yang lain di Google News dan ikuti saluran JOURNALARTA di WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb5I9idE50UhWSNlry0z. Pastikan Aplikasi Whatsapp sudah terinstal di ponsel anda.