Perantauan Asal Cirebon Akan Nikmati Moment Lebaran Idul Fitri di Pangkalpinang.
Pangkalpinang, journalarta.com – Perantauan asal Cirebon, Jawa Barat Ibu Rani bersama keluarga sederhananya akan merayakan moment Hari Raya Idul Fitri 1442 di Pangkalpinang.
Selama di Bangka, setiap harinya Ibu Rani berjualan nasi uduk, lontong sayur dan pop ice blender di sebuah gubug kecil terbuat papan milik saudaranya yang sudah hampir dua tahun ia tempati bersama suami dan anaknya yang berumur 5 tahun di kawasan jalan Lintas Timur, Kota Pangkalpinang.
Meski selama bulan Puasa Ibu Rani tidak berjualan dan membuka warung kecilnya, namun untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri, ia sudah ada menyisikan tabungan sendiri khusus untuk kebutuhan Lebaran.
Ia pun menyadari biaya yang di keluarkan untuk lebaran agak banyak. Sebagai penggantinya setelah lebaran nanti ia akan kembali membuka warung dan berjualan lagi.
Untuk penghasilan, Ibu Rani bisa menjajakan jualan dengan omzet Rp.500 ribu. Meski biaya operasional dan biaya lain lain seperti bahan baku, listrik, gas juga cukup tinggi namun ia selalu berusaha menyisihkan sedikit keuntungan yang di dapat guna memenuhi kebutuhan hidup selama di perantauan.
Baca juga: Pedagang Ayam Merah di Pasar Pangkalpinang Keluhkan Sepi Pembeli
Ibu Rani sangat menikmati hidup bahagia dan sederhana di sebuah gubug dengan tidak ada meja atau kursi khusus tamu lebaran. Gubug itu hanya sebuah warung kecil dan langsung dapur serta kamar tidur berukuran sangat sempit. Ia juga mengakui belum menerima bantuan apapun dari pemerintah karena belum mendaftarkan usahanya.
Namun demikian Ibu Rani sangat bersyukur sudah ada biaya untuk persiapan menjelang Hari Raya Lebaran ini. Lebaran Idul Fitri ini akan di lewatkan dan nikmati bersama satu keluarga di penuhi dengan kedamaian dan ketenangan hati meski jauh dari kemewahan namun memiliki arti kehidupan yang sesungguhnya.
Untuk kedepannya, Ibu Rani berniat membuka usaha laundry dengan sangat berharap mendapatkan akses kemudahan dari pemerintah.
Ibu Rani juga berantusias dan optimis agar bisa membantu perekonomian keluarganya dengan mandiri seperti membuka usaha bersama.(Dian)
Baca juga: Sekelumit Kisah Penjual Amplop di Lampu Merah kota Pangkalpinang