Saat banjir datang rasa ketakutan masyarakat semakin tinggi, mengingat sungai teluk dawan kerap memakan korban dari serangan buaya ganas
TANJABTIM, Journalarta.com – Kelurahan Teluk Dawan merupakan salah satu Kelurahan yang berada di pusat perkantoran Kabupaten Tanjab Timur. Sebagian besar masyarakatnya masih bermukim dibantaran sungai.
Dalam beberapa tahun belakangan ini masyarakat Teluk Dawan terus mengalami kebanjiran hingga memasuki perkarangan rumah. Banjir ini bukan hanya menyebabkan aktivitas masyarakat menjadi terganggu.
Namun saat banjir datang rasa ketakutan masyarakat semakin tinggi, mengingat sungai teluk dawan kerap memakan korban dari serangan buaya ganas.
Sahroni, Salah satu tokoh pemuda teluk dawan, sekaligus ketua Tim Komunitas Lingkungan hijau menjelaskan, bahwa banjir yang terjadi di Kelurahan Teluk Dawan banyak faktor yang menyebabkannya.
Selain akibat curah hujan yang tinggi, namun kerusakan lingkungan sekitar juga menjadi penyebabnya seperti habisnya tumbuhan disepanjang bantaran sungai yang digarap oleh perusahaan nakal, bahkan mereka membangun tanggul sepanjang bantaran sungai tersebut.
Baca Juga : Kondisi Jalan Semakin Hancur, Aliansi Rakyat Menggugat Lakukan Aksi Demo di Kantor Bupati Tanjabtim
“Dalam beberapa bulan ini kami telah menelusuri sungai teluk dawan hingga ke sungai kuala dendang dan sungai keman. Dalam penelusuran ini kami mendapatkan fakta dilapangan bahwa, banyak anak sungai yang buntu dan menyempit, sehingga tidak ada lagi kantong-kantong air yang cukup untuk menampung air tersebut, sehingga meluap ke pemukiman masyarakat,”Jelas Roni.
Lanjutnya, Selain Faktor diatas, pihaknya juga menemukan fakta dilapangan bahwa ada beberapa perusahaan perkebunan sawit dan kebun pribadi yang membabat habis bantaran sungai atau DAS dipanjang sungai kuala dendang. Diperparah lagi sepanjang sungai itu mereka perusahaan membangun tanggul.
“Saya kira lemahnya pengawasan Negara dalam hal ini instansi yang terkait terhadap perusahaan maupun kebun pribadi masyarakat yang menghantam habis Bantaran sungai, sehingga tidak ada lagi tempat air mengalir, ditambah perusahaan tersebut dilapangan kami temukan mereka membangun tanggul, jadi air dipastikan tumpah ke Permukiman warga. Salah satu perusahaan yang kami temui tersebut adalah Perkebunan PT. MPK karna ada Plangnya,untuk yang lain masih penelusuran kita,”Tambahnya.(Ded)
Baca Juga :Banjir Bandang dan Longsor Tutup Ruas Jalan Raya Bandung-Cianjur
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.