Bali, Journalarta.com – Inilah keseharian pelajar di Banjar Penaban, Desa Sekartaji, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung,Bali. Setiap kali dapat tugas dari guru, mereka harus masuk ke kebun di atas bukit untuk mendapatkan sinyal.
Di lansir dari Kumparan.com ,Perbekel Desa Sekartaji I Made Carma menjelaskan kondisi tersebut, Jumat (4/12). Kendala sinyal tersebut dialami oleh siswa SD 2 Tanglad yang tinggal di Banjar Penyaban, Dusun Sidehing, Desa Sekartaji, Nusa Penida. Solusinya, siswa terpaksa belajar di kebun untuk mencari sinyal.
“Lokasi Banjar Penyaban memang sulit sinyal karena berada di dataran yang lebih rendah. Untuk bisa mengakses internet para siswa harus mencari tempat yang lebih tinggi,” kata Carma.
Cari sinyal ke kebun itu dilakukan siswa setiap harus membuat tugas sekolah agar tidak ketinggalan dengan siswa lain. Tentu kondisi tersebut memprihatinkan apalagi kebun tersebut tidak memiliki tempat yang memadai untuk menunjang pembelajaran. Seperti diganggu nyamuk, dan serangga lainnya. “Apalagi situasi sekarang sering hujan,” sebutnya.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Klungkung I Wayan Parna mengatakan, seluruh titik blank spot di Kecamatan Nusa Penida telah tercover tower base transceiver station (BTS) dari provider. Namun masih ada beberapa wilayah yang mengalami blank spot. “Untuk mengatasi masalah ini, sesuai hasil koordinasi kami dengan pihak provider, diperlukan penguat sinyal di area tersebut,” ujar Parna.
Namun, belum ada perusahaan provider yang mau meningkatkan infrastruktur jaringan untuk kawasan tersebut. Alasan mereka, orientasi bisnis di wilayaha itu tidak terlalu menguntungkan. Meski begitu, Parna mengaku masih mencari solusi agar secepatnya seluruh wilayah Nusa Penida bisa tercover jaringan telekomunikasi.(**)
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.