News

Di Masa Pandemi Covid-19 Megawati dan SBY Serukan Kekompakan

Presiden kelima RI Megawati meminta agar masyarakat mengikuti arahan pemerintah

Jakarta, Journalarta.comPandemi covid-19 dan dampak destruktifnya yang sudah berlangsung hampir setahun di Indonesia menyedot perhatian dua mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden kelima RI Megawati meminta agar masyarakat mengikuti arahan pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penyebaran virus korona.

Beban biaya akan lebih besar ketika penularan virus ini tak terkendali ­akibat sikap abai masyarakat.

“Yang namanya Presiden Joko Widodo meminta kita hanya berdisiplin. Kok sulit sekali. Sampai diturunkannya banyak tentara. Enggak mengerti saya (kok belum disiplin, red),” kata Megawati dikutip dari Media Indonesia dalam keterang­annya jelang HUT ke-48 PDIP, Jum’at (8/1/21).

Ketua Umum DPP PDIP itu mengatakan pandemi covid-19 harus dihadapi, salah satunya dengan kedisiplinan. Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf terus meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan, rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Megawati merasa heran karena mendapat begitu banyak laporan yang menyebut masih banyaknya masyarakat yang belum bisa berdisiplin dan menerapkan prokes. Menjadi ironi ketika kedisiplinan warga masih kurang yang menyebabkan angka penderita covid-19 tinggi, tetapi yang disalahkan pemerintah.

Tak lupa Megawati juga meminta semua pihak, khususnya para kader PDIP yang duduk di legislatif maupun eksekutif, agar selalu mengingatkan masyarakat lebih berdisiplin menegakkan prokes. Seruan itu juga ditujukannya kepada para tokoh masyarakat, termasuk para penerima Kalpataru yang hadir di acara itu.

“Tolong dong, urusan covid-19 ini kita juga ikut ngomong bersama-sama,” pinta Megawati.

Baca juga :Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Berpartisipasi Dalam Program Vaksinasi COVID-19

3 tantangan Perhatian terhadap kondisi pandemi ini juga disuarakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai pentingnya sikap optimis sebagai landasan untuk menjalani 2021. Modal itu cukup untuk menghadapi tiga tantangan bangsa, yakni pandemi covid-19, krisis ekonomi, dan penurunan kerukunan berbangsa.

“Peluang ke arah keberhasilan bisa kita kaitkan secara langsung dengan apa tantangan dan permasalahan yang kita hadapi. Jika permasalahan utama bangsa ini dapat kita atasi di 2021 ini, peluang baik itu menjadi kenyataan,” ujar Presiden keenam RI ini, kemarin.

Untuk itu, kata SBY, negara dan pemerintah mesti bisa mengidentifikasi permasalahan utama bangsa. Setelah itu, fokus dan mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki untuk meng­atasinya.

“Tentu saja kebijakan pemerintah yang tepat serta perencanaan dan pelaksanaan yang efektif sangat diperlukan. Demikian juga manajemen dan kepemimpinan di semua tingkatan, di seluruh Tanah Air, juga sangat menentukan suksesnya pekerjaan besar kita,” paparnya.

Menurut SBY, terdapat tiga tantangan dan permasalahan bangsa yang utama.

Pertama, pandemi korona yang harus segera diatasi.

Kedua, krisis ekonomi yang harus diakhiri dan kemudian ekonomi dipulihkan kembali.

Ketiga, mungkin tak terkait langsung dengan dua permasalahan yang lain, yaitu melemahnya kerukunan masyarakat karena faktor identitas, politik, dan ideologi yang tak boleh dibiarkan.(Sumber : Media Indonesia)

Baca juga :Menkes: Presiden Minta Fokus Tangani Pandemi COVID-19 Secara Cepat dan Baik

 


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts