NewsOPINI

Hari-Hari Penuh Duka Menjelang Peristiwa Isra’ Mi’raj

Perananan Khadijah Begitu Besar Dalam Perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Journalarta.com – Ada dua peristiwa penting yang melatarbelakangi terjadinya Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Dua peristiwa itu amat berkesan dalam hati beliau, peristiwa yang diliputi dengan duka yang senantiasa menekan dadanya. Demikian berat peristiwa itu di rasakan oleh Nabi, sehingga para ahli sejarah menyebutnya dengan istilah “Aam al-Huzni” atau tahun kesedihan.

Peristiwa pertama adalah wafatnya Abu Thalib, seorang paman yang sangat di cintai, paman yang selama bertahun-tahun memeliharanya. Sejak Nabi Muhammad berusia delapan tahun sampai di antar ke gerbang kebahagiaan ketika ia menikah dengan Khadijah dalam usia 25 tahun.

Abu Thalib sangat mencintai Nabi Muhammad, Ia senantiasa melindungi dari berbagai tantangan dan rongrongan yang datang dari kaum musyrik Quraisy. Ia yang menjadi pelindung dan perisai bagi Nabi dari segala tindakan musuh. Ia juga pemimpin Quraisy yang amat berwibawa dan di segani berbagai kalangan.

Baca juga: PBNU Menolak Tegas Rencana Pemerintah Terkait Investasi Miras

Peristiwa kedua adalah wafatnya Sayyidah Khadijah, istri yang sangat beliau cintai dan ia pun sangat mencintainya. Istri yang senantiasa mendampinginya selama bertahun-tahun dalam segala suka dan duka.

Khadijah adalah wanita bangsawan Quraisy yang memiliki sifat keibuan yang luhur. Ia selalu berusaha membahagiakan Nabi Muhammad dalam segala kehidupannya dan senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.

Perananan Khadijah begitu besar dalam perjuangan Nabi Muhammad. Ia senantiasa menghibur Nabi dari segala kesedihannya. Ia juga selalu berusaha membela Nabi dari segala rintangan dan tantangan. Sampai khadijah wafat, Nabi tidak pernah nikah dengan siapapun, dialah istri satu-satunya yang beliau cintai.

Demikian besarnya cinta dan kasih sayang Nabi pada Khadijah, sehingga setelah ia wafat Nabi selalu mengingatnya. Setelah Nabi menikah dengan Aisyah sepeninggal beliau, meskipun Aisyah seorang wanita yang sangat cantik dan cerdas, Namun Ia tidak bisa menggeser kedudukan Khadijah dalam diri Nabi.

Baca juga: PBNU Apresiasi Presiden Jokowi Cabut Lampiran Perpres Investasi Miras

Sumber : nu.or.id


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts