News

Pandangan Prof.Dr.Bustami Rahman Untuk PT.Timah Menjelang RUPS

PT Timah Tbk Butuh SDM Direksi Yang Cerdas Mampu Mengatasi Persoalan Social Licence To Operate.

Pangkalpinang, Journalarta.com – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Timah Tbk saat ini menjadi perhatian dan mendapatkan tanggapan dari masyarakat/publik negeri Serumpun Sebalai Bangka Belitung (Babel) yang akan di laksanakan pada tanggal 6 April mendatang.

Di antaranya, Ketua Lembaga Adat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (LAM Babel) Prof DR. Bustami Rahman juga ikut memberikan pendapat dan pandangannya terkait kondisi PT Timah Tbk selaku perusahaan BUMN yang di nilainya saat ini merugi dan persoalan sosial kemasyarakatan yang dengan kenal istilah ‘Social License To Operate’. Justru mantan Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) menyampaikan pendapatnya bahwa ada beberapa faktor yang memiliki peran penting dalam memajukan usaha pada perusahaan tambang berkode TINS ini.

“Jika dalam ilmu akuntansinya tiga hal terpenting dalam perusahaan yakni Aset, Liabilitas Utang dan yang ketiga Penghasilan atau Keuntungan,” kata tokoh masyarakat Babel saat di wawancarai oleh reporter Kantor Berita Online (KBO) Babel, Kamis (31/3/2021) malam.

Menurut pendapatnya, kondisi saat ini iklim usaha sektor perindustrian di negara Indonesia khususnya angka produksi tak lagi menggeliat lantaran kondisi pandemi Covid-19, termasuk para produsen biji timah menurutnya di mana-mana mengalami penurunan di tambah adanya kompetitor bisnis serupa.

Namun kondisi tersebut di anggapnya hal yang lumrah, terlebih bisnis atau usaha di bidang biji timah menurutnya ibarat air ada pasang surut. Meski begitu, biji timah di katakanya sampai saat ini tetap di butuhkan oleh dunia lantaran biji timah merupakan bagian dari bahan pembuatan produk elektronik maupun bahan produk lainnya.

Apalagi di katakan Ketua LAM Babel di negeri Serumpun Sebalai sendiri banyak kandungan mineral lainnya yang sangat berharga dan di butuhkan dunia yakni logam tanah jarang atau di sebut Rear Earth, sehingga di perlukan sumber daya alam yang mumpuni selain mengelola persoalan Sosial License To Operate.

Saat ini perusahaan tambang milik PT Timah Tbk bakal menggelar kegiatan Rapat Umum Pemegang Usaha (RUPS) tak menutup kemungkinan bakal adanya pergantian lini jajaran pimpinan pada BUMN ini. Namun, dalam hal ini sosok pimpinan itu tentunya harus masuk dalam lingkaran Situasi, Korporasi dan Resiko.

Baca juga: Jika Tidak Tegas, Gubernur Babel Siap Tarik AMDAL PT Timah

“Jadi dalam memanajemen suatu perusahaan itu (PT. Timah – red) di butuhkanlah orang-orang atau SDM yang smart atau cerdas. Artinya mampu melihat ke depan supaya PT. Timah ini tidak dalam kondisi stag,” terangnya.

Lanjutnya, kriteria sosok pimpinan yang di maksudnya tersebut yakni yang mampu meningkatkan produksi biji timah dan pandai memanajemen perusahaan. Selain itu juga mampu mengelolah resiko perusahaan dan tanggap terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan setempat khususnya dalam kawasan wilayah Izin Usaha Penambangan (IUP).

Saat ini menurutnya lagi, pengelolaan potensi cadangan biji timah di dalam IUP nya sangat menentukan untuk meningkatkan produksi biji timahnya, khususnya di wilayah perairan atau laut di kepulauan Bangka Belitung di banding produksi wilayah darat.

Hanya saja kegiatan produksi biji timah di perairan Bangka Belitung tak jarang di lapangan bersinggungan atau berpolemik dengan dengan sosial kemasyarakatan dan kearifan lokal, antara lain dengan kepentingan pariwisata termasuk persoalan sosial lainnya dan lingkungan.

Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab tidak maksimal PT. Timah Tbk mengexploitasi penambangan di wilayah IUP nya sehingga rendahnya angka produksi biji timah di perusahaan tambang tersebut.

“Belum lagi maraknya tambang-tambang liar yang tidak bekerja sama dengan PT. Timah sehingga biji timah tersebut kerap di selundupkan oleh oknum pelaku tambang. Hal ini juga mempengaruhi merosotnya angka produksi PT Timah termasuk ulah para mafia timah,” jelasnya.

Baca juga: Di duga PT Timah Merekayasa Laporan Keuangan Sebesar Rp 386,5 Miliar

Saham Untuk Masyarakat Babel & Royalti Perlu Di naikan

Profesor ini mengungkapkan bahwa sebelumnya ia bersama Gubernur Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman pernah mengunjungi Kementerian BUMN guna membicarakan persoalan PT. Timah Tbk.

Saat pertemuan tersebut kata Bustami, ia dan Gubernur mengusulkan agar sebagian saham BUMN tersebut di berikan kepada masyarakat Babel termasuk usulan royalti di naikan dari angka sebelumnya menjadi 10 % (persen).

“Usulan yang kita utarakan saat itu saya namakan Strategi Kompensasi. Pasalnya selama ini kita tidak melihat kompensasi yang di laksanakan oleh PT. Timah tersebut. Jadi apa Kompensasi PT. Timah ini terhadap masyarakat Bangka Belitung khususnya masyarakat non timah?,” ungkapnya.

Hal ini menurut ia sesungguhnya tak lain bertujuan agar sepeninggalan PT. Timah ada manfaat bagi masyarakat Babel sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945 dalam Pasal 33.

Kembali di singgung soal SDM (Sumber Daya Manusia) dalam pandangannya di anggap mumpuni mengelola perusahaan plat merah ini (PT. Timah), justru menurutnya SDM tersebut haruslah kompeten dalam hal teknis. Sebab hal ini menurutnya menyangkut masalah produrksi biji timah, termasuk bidang-bidang non teknis pun mesti di pegang oleh SDM yang memang ahli di bidangnya.

“Termasuk putra daerah pun bisa di rekrut namun mengikuti fit and profer test guna mencari High Human Resourse. Sebab mencari sosok pimpinam di PT. Timah yang mempunyai visi ke depan tidaklah mudah dan paham mengatasi persoalan sosial kemasyarakatan. Saya pikir di Bangka Belitung ini banyak SDM yang cerdas namun harus di dampingi Komisaris yang handal,” Tutupnya. (Redaksi)

Baca juga: RUPS, Direksi dan Social License To Operate PT Timah


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts