Daerah

Halangi Tugas Wartawan, Ketua PWRI Babel Datangi Proyek PN Koba

Dapat Informasi Wartawan Dihalangi Liputan, Ketua DPD PWRI Babel Kunjungi Proyek Pembangunan Gedung PN Koba

Bangka Tengah, Journalarta.com – Proyek pembangunan Pengadilan Negeri (PN) Koba di Kabupaten Bangka Tengah yang di laksanakan oleh perusahaan PT. Bumi Aceh Citra Persada (PT.BACP) sebagai kontraktor pelaksana yang sempat menjadi perhatian publik setelah beberapa oknum wartawan yang mengatasnamakan wartawan dari pokja Forwaka Bangka Belitung mendatangi lokasi pekerjaan dengan cara ‘selonong boy’ atau tidak mau memenuhi SOP (standar operasi prosedur) saat melaksanakan tugas jurnalistiknya.

Kemudian, kemarin sempat beberapa media online dari Babelterkini.com, ForumKeadilanBabel.com dan Nopri.Jurnalist.Id memberitakan bahwa pihak PT. BACP menghalang-halangi pewarta/wartawan saat ingin melakukan liputan jurnalistik di proyek pekerjaan pembangunan PN Koba.

Terkait adanya pemberitaan di beberapa media online tersebut yang menuliskan larangan atau menghalang-halangi terhadap pewarta/wartawan saat hendak melakukan peliputan di lokasi Proyek Pembangunan Gedung Pengadilan Negeri Koba Bangka Tengah oleh security/petugas keamanan PT. BACP membuat Ketua DPD PWRI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung gerah.

Untuk dapat memastikan kebenaran berita tersebut dan secara langsung melihat kondisi yang sebenarnya Mayrest Kurniawan bersama anggota PWRI lainnya mengunjungi lokasi proyek pembangunan gedung PN Koba, Jum’at (16/04/2021).

Sekira pukul 10.30 wib, Ketua DPD PWRI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Meyrets Kurniawan dan juga pimpinan redaksi AspirasiPos.Com terpantau Pers Babel menyambangi proyek pekerjaan pembangunan gedung PN Koba.

Baca juga: Saat Liputan Proyek, Sejumlah Wartawan Ini Bawa Nama Forwaka Babel

Kepada Pers Babel, Meyrets Kurniawan mengatakan bahwa saat beliau akan berkunjung ke proyek pekerjaan pembangunan PN Koba sudah menghubungi Humas PT BACP dan izin dari pihak perusahaan maupun PPK apa yang menjadi SOP bagi setiap yang berkepentingan dengan proyek pekerjaan tersebut.

” Tadi pagi saya menghubungi pihak humas perusahaan akan berkunjung ke proyek pembangunan PN Koba, yang katanya bahwa wartawan di halang-halangi untuk meliput kegiatan pembangunan gedung PN. Nyatanya setelah saya memenuhi SOP yang di minta oleh perusahaan, saya pun di perbolehkan oleh pihak perusahaan memasuki lokasi proyek pekerjaan gedung PN Koba dengan peralatan K3 dan di dampingi petugas keamanan,” ungkapan Meyrets, Jum’at (16/04/2021).

Di ungkapkannya, saat tiba di lokasi proyek yang sekelilingnya di tutupi dengan pagar yang terbuat dari seng. Di jumpai juga dua orang securiti/petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk lokasi.

Benar adanya bahwa tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalam lokasi proyek pembangunan gedung PN Koba tersebut tanpa mengenakan helm pelindung kepala dan rompi K3 serta ijin dari pihak kontraktor sebagai perusahaan yang membangun gedung tersebut.

Sebagai Ketua salah satu organisasi Pers di Bangka Belitung yang kritis terhadap adanya kekerasan terhadap wartawan, Mayrest sebelum mendatangi lokasi proyek rupanya sudah menyiapkan surat resmi kepada pihak Kontraktor PT. Aceh Bumi Persada agar mendapat ijin dari pihak perusahaan untuk masuk ke dalam lokasi proyek pembangunan gedung PN Koba.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal Bagi Wartawan di Jakarta

“Ini surat resmi dari kami, atas nama organisasi Pers PWRI Bangka Belitung. Kami hendak mengklarifikasikan pemberitaan yang melarang wartawan untuk masuk kedalam lokasi proyek dalam rangka menjalankan tugas jurnalisnya”, ujar Mayrest kepada petugas securiti PT BACP.

“Kami datang hari ini sengaja ingin meninjau langsung seperti apa SOP yang di tetapkan oleh Perusahaan dalam lokasi pembangunan gedung PN Koba. Kami meminta penjelasan larangan seperti apa yang di lakukan oleh pihak kontraktor saat ada rekan-rekan wartawan yang datang ke lokasi proyek ini,” tegasnya.

SOP yang di terapkan pihak kontraktor untuk masuk ke lokasi proyek di antaranya adalah mematuhi anjuran prokes, kemudian memakai helm pelindung kepala dan rompi K3 serta di lakukan pendampingan terhadap tamu yang berkunjung ke lokasi proyek tersebut.

Setelah mengikuti SOP yang di syaratkan oleh perusahaan, Mayrest dan beberapa anggota lainnya yang juga merupakan wartawan media online di dampingi oleh Pengawas Proyek memasuki lokasi pembangunan gedung PN Koba yang menelan anggaran 19 Milyar Rupiah.

“Secara singkat tadi di jelaskan oleh site manager pak Anto bahwa progres pekerjaan pembangunan gedung PN Koba sekarang sudah mencapai 58%. Saat itu saya juga sempat berbincang dengan bapak Jamal selaku PPK, dan menyampaikan apresiasinya kepada wartawan sebagai sosial kontrol dalam mendukung pembangunan nasional dan di daerah,” pungkasnya.(Pers Babel)

Baca juga: DPP PWRI Akan Gelar Uji Kompetensi Wartawan Secara Massal


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts