News

Menkes RI Lantik Sejumlah Pejabat Eselon 2, Berikut Daftarnya

Lantik Pejabat Eselon 2 Kemenkes, Menkes Berharap RS Vertikal Jadi Rujukan Asia Tenggara

Jakarta, Journalarta.com – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melantik sejumlah pejabat eselon 2 Kementerian Kesehatan, pada Senin (11/10/21) di gedung Kemenkes, Jakarta, Kemarin. Dengan dilantiknya pejabat-pejabat tersebut Menkes mengharapkan rumah sakit vertikal Kemenkes bisa jadi rujukan Asia Tenggara.

Pejabat yang telah dilantik kebanyakan bertugas di rumah sakit vertikal Kemenkes. Hal tersebut merupakan salah satu upaya Menkes untuk menjadikan rumah sakit vertikal sebagai RS rujukan Asia Tenggara.

Ada 10 pejabat yang dilantik, antara lain :
1. Drs. Bayu Teja Muliawan, S.H, M.Pharm, MM.Apt sebagai Kepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara.
2. dr. Kalsum Komaryani, MPPM sebagai Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan.
3. drg. Saraswati, MPH sebagai Direktur Utama RSUP Dr . Johannes Leimena, Ambon.
4. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) sebagai Direktur Utama RSUP Persahabatan Jakarta.
5. Prof. Dr. dr. Syafri Kamsul Arif, Sp.An- KIC, KAKV sebagai Direktur Utama RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
6. dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes. sebagai Direktur Pengawasan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
7. Dr. dr Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGer sebagai Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Persahabatan, Jakarta.
8. drg. Maya Marinda Mountain, M.Kes sebagai Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.
9. Drs. Ec. Subur, M, Si sebagai Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara RS Mata Cicendo, Bandung.
10. Ayi Wagiati Sari, SE, MM sebagai Direktur Perencanaan Keuangan dan Barang Milik Negara RS Ortopedi Prof. Dr. R. Suharso, Surakarta.

“Selama masih banyak orang yang berobat ke luar negeri dan tidak dirawat di rumah sakit vertikal kita, itu menunjukkan bahwa kualitas pelayanan medis maupun pelayanan non medis di rumah sakit kita belum sesuai dengan harapan saya,” ucap Menkes.

Menkes menjelaskan nantinya tidak ada warga Indonesia yang berobat ke luar negeri. Semua rumah sakit vertikal, tambah Menkes, harus bisa menjadi rujukan Asia Tenggara. Karena itu layanan medis dan non medis harus bisa dibuktikan dengan banyaknya hasil-hasil riset dan kerja sama yang dilakukan.(red)


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts