NewsOPINI

Hakekat Seorang Pahlawan Di Zaman Millenial Bagi Anton Charliyan

Makna Hari Pahlawan 10 November 2021 Bagi Seorang Anton Charliyan

Bangka Belitung, Journalarta.com – Tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan pertama kali oleh Ir.Soekarno melalui Keputusan Presiden No.316 Tahun 1959.

Ditetapkannya Hari Pahlawan pada 10 November guna mengenang peristiwa dan perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa untuk melawan penjajah bersama arek-arek Suroboyo.

Perjuangan ini ditempuh sebagai bentuk mempertahankan kemerdekaan terhadap kolonialisme dan imperialisme di Indonesia. Memaknai hari pahlawan adalah hal penting karena merupakan bentuk penghargaan kita terhadap jasa para pahlawan yang mempertahankan NKRI.

Memaknai nilai-nilai kepahlawanan menurut seorang Dewan Pembina KBO Babel, Anton Charliyan pada zaman sekarang ini bukan lagi pahlawan seperti pada zaman Revolusi, yang berjuang dengan memikul senjata, tapi para Pahlawan di zaman milenial ini adalah manusia-manusia yang mampu berjuang dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih dari mulai hal yg paling kecil, minimal bisa tertib untuk diri sendiri, taat kepada hukum dan pemerintahan, mampu menciptakan kesejukan serta kedamaian tanpa membuat rusuh dan gaduh.

” Mampu menghidupi dan menafkahi keluarga dengan baik, harus mampu juga gotong royong, bekerjasama, berkontribusi dengan berkarya nyata untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dan yang paling utama adalah yang mampu berkontribusi dan berkarya nyata untuk kepentingan bangsa, negara dan agama, tanpa harus mengedepankan pangkat dan jabatan sehingga dengan demikian setiap orang bisa menjadi pahlawan,” terangnya kepada Pers Babel, Minggu malam (7/11/2021).

“Yang penting bisa bermanfaat, berbuat, berkarya nyata bagi diri dan lingkunganya, Dengan kata lain yang ahli pertanian bisa bermanfaat untuk para petani, yang ahli perikanan bisa bermanfaat bagi para Nelayan, yang ahli ekonomi bisa bermanfaat bagi para pengusaha dan pedagang, yang ahli IT bisa bermanfaat untuk kepentingan teknologi dan Industri, dan lain sebagainya,” tambahnya.

Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2021 nanti, Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga mengibaratkan sebagaimana kata pepatah “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang mampu bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya, yang mampu berkorban dengan tulus ikhlas tanpa pamrih”.

“Ingat berkorban dengan tulus, ikhlas tanpa Pamrih itulah HAKEKAT PAHLAWAN pada zaman skrng ini. Semoga kita semua bisa menjadi pahlawan-pahlawan baru, minimal bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Syukur-syukur bisa menjadi pahlawan bagi bangsa, negara dan agama dengab karya yang nyata, bukan hanya sekedar Omdo ( Omomg Doang ) atau Nato ( Not Action Talking Only ) alias Halu( Halusinasi ),” harapnya

“Kalau kata orang sunda mah, sekarang mah sudah bukan zamanya lagi Pok Pek Prak, Tapi PRAK PEK POK… artinya PRAK berbuat dulu dengan Karya yang Nyata,” sambungnya.

Abah Anton pun mengajak mulai saat ini mari kita berlomba-lomba dengan karya nyata agar kita bisa menjadi pahlawan yang sejati-sejatinya Pahlawan di era Milenial ini.

“Yang ahli politik tidak senantiasa membuat rusuh dan gaduh, yang Ahli agama tidak saling menghujat dan menjelekan, para birokrat dan pengusaha yang diberi amanah keuangan tidak jadi serakah terjebak korupsi dan manipulasi, Demikian juga para aparatur pemerintah bisa menjadi pelayan masyarakat bukan malah jadi Penguasa yg bermental arogan,”pungkasnya.(KBO Babel)

Editor : K Revandi Antoni


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts