News

Bergerak Bangkit Dari Kerugian, Kimia Farma Cetak Laba Rp7 Miliar Kuartal lll

Periode Yang Sama Tahun Lalu Mengalami Kerugian Hingga Rp28 Miliar

Jakarta, Journalarta.com – PT Kimia Farma (Persero) Tbk akhirnya membukukan laba komprehensif tahun berjalan sampai kuartal III 2021 sebesar Rp7 miliar dari kondisi periode yang sama tahun lalu yang mengalami kerugian hingga Rp28 miliar. Penjualan vaksin tercatat menjadi pendorong utama kinerja keuangan.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, Kimia Farma mencetak laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp301,93 miliar, dari capaian periode yang sama tahun lalu hanya Rp37,19 miliar. Adapun, penjualan bersih tercatat Rp 9,4 triliun atau tumbuh 34,74% dari raihan omzet Rp 7,04 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan penjualan bersih salah satunya disebabkan dimulainya penjualan vaksin pihak ketiga pada tahun ini. Emiten industri farmasi berkode KAEF ini mencatatkan penjualan bersih vaksin senilai Rp931 miliar hingga kuartal III-2021. Sementara itu, penjualan obat resep pihak ketiga tumbuh 23,3% menjadi Rp2,3 triliun dari capaian Januari-September 2021 senilai Rp 1,9 triliun.

Adapun, penjualan obat resep perseroan susut 13,67% menjadi Rp 505 miliar. Penjualan obat perseroan untuk jenis over the counter (OTC) dan bahan baku tercatat turun secara tahunan sepanjang Januari-September 2021. Penjualan OTC tercatat turun 40,23% menjadi Rp 251 miliar, sedangkan penjualan bahan baku susut 31,66% menjadi Rp 164 miliar.

Pendorong penjualan obat perseroan datang dari obat generik yang naik 28,47% secara tahunan pada Januari-September 2021 menjadi Rp1,5 triliun dari Rp 1,1 triliun. Penjualan obat generik pihak ketiga pun naik 66,89% menjadi Rp716 miliar. Secara singkat, penjualan obat perseroan naik 8% hingga kuartal III 2021 menjadi Rp2,6 triliun dari realisasi periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,4 triliun.

Sementara itu, penjualan obat pihak ketiga tumbuh 49,02% menjadi Rp6,8 triliun. Adapun, laba kotor perseroan naik 26,14% menjadi Rp 3,3 triliun dari posisi Januari-September 2020 senilai Rp 2,6 triliun.(red)


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts