DaerahNews

PT Timah dan Pihak KIP Sambangi Keluarga Korban Laka Tambang di Laut Matras

Keluarga Baron Ikhlas, Anggap Itu Musibah Dan Tidak Akan Menuntut Secara Hukum

 

Bangka, Journalarta.com – Insiden kecelakaan kerja yang menewaskan seorang penambang TI selam bernama Baron (44), Kamis (21/7/22) pekan lalu di Laut Matras, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyebab tewasnya korban lantaran terkena baling-baling Kapal Isap Produksi (KIP) Indo Siam Pukhet 1 yang sedang beroperasi di WIUP PT.Timah, Tbk di perairan Laut Matras, Kabupaten Bangka.

Saat itu korban bersama beberapa temannya sedang mencari biji timah di sekitar KIP bahkan disinyalir berada sangat dekat dengan lambung kapal.

Namun naas, arus laut yang kencang membuat kapal melakukan manuver agar menjauh dari ponton korban yang hal itu justru membuat ponton korban terkena baling-baling kapal.

Informasi yang simpang siur tersebut memantik reaksi PT. Timah, Tbk untuk angkat bicara terkait penyebab kematian Baron yang konon katanya akibat terkena baling-baling KIP.

Fakta baru menyebut berdasarkan hasil visum pihak dokter RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Kabupaten Bangka bahwa penyebab kematian korban karena terlilit tali ponton sendiri. Hal itu seperti disampaikan Kepala Bidang Divisi Pengamanan PT. Timah Tbk, Sahudi.

“Hasil visum pihak dokter RSUD Sungailiat kematiannya karena terlilit tambang ponton sendiri, bukan karena baling-baling kapal. Kondisi mayat utuh tidak terpotong-potong. Kondisi kapal saat itu juga sedang storing diam,” ujar Sahudi.

Insiden kematian Baron, membuat pihak KIP Indo Siam Pukhet 1 menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.

“Kami mewakili pihak perusahaan menyampaikan duka cita mendalam bagi keluarga. Tentunya ini menjadi pelajaran buat kita agar lebih berhati-hati saat bekerja. Apalagi ponton-ponton selam ini kerap beroperasi di dekat KIP yang hal ini seringkali kami khawatirkan akan terjadi hal seperti ini,” ungkap Budi perwakilan KIP saat menyambangi pihak keluarga korban laka tambang bersama perwakilan dari PT. Timah, Tbk, Senin (25/7/22).

Ia menambahkan, bantuan juga akan turut diberikan oleh mitra KIP lainnya. Apalagi diketahui jika isteri korban yang saat ini sedang dalam kondisi mengandung butuh biaya untuk keperluan persalinan.

“Kami dari pihak KIP ada sedikit santunan atau uang kerohiman yang ingin kami sampaikan kepada keluarga,” tutur Budi sebagai perwakilan dari KIP.

Pada kesempatan itu, Budi memberikan santunan atau uang kerohiman dari pihak KIP yang diterima putra pertama korban laka tambang.

“ Informasi yang kami terima isteri korban juga katanya sedang mengandung. Karena itu kami akan bantu semaksimal untuk meringankannya,” ujarnya.

Dalam pertemuan secara kekeluargaan tersebut tidak membahas siapa yang benar dan siapa yang salah karena itu musibah yang didukung oleh faktor cuaca dan keluarga menyambut baik itikat baik dari pihak prusahaan yang peduli terhadap keluarga korban yang di tinggalkan.

Sementara itu, Gustari selaku perwakilan keluarga korban mengatakan bahwa pihak keluarga juga tidak akan menuntut secara hukum. Mereka hanya berharap pihak perusahaan KIP ada perhatian ke keluarga apalagi saat ini istri Almarhum Baron tengah mengandung.

“Kami keluarga sudah merasa tidak ada masalah lagi. Apabila korban ada salah, kami minta maaf. Korban sudah meninggal mau bagaimana lagi dituntut, karena korban sudah meninggal,” ujar Gustari. (Red/tim)


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts