Jakarta, Journalarta.com – Dalam rangka memperkuat pemahaman dan praktek dakwah Islami yang inklusif dan berdampak positif, The 11th Jakarta Marketing Week menyelenggarakan sesi panel yang mengangkat tema “Rahmatan Lil Alamin Da’wah Ways”. Sesi Rahmatan Lil Alamin Da’wah Ways memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi peserta untuk berkontribusi dalam menyebarkan pesan rahmat Islam kepada masyarakat secara luas yang diselenggarakan pada 15 Juni 2023 di Grand Atrium Kota Kasablanka.
Ustadz Handy Bonny (Ustadz Muda), H. Bukhori Sail Attahiry, Lc. MA. (Kepala Bidang Penyelenggaran Peribadatan Masjid Istiqlal), dan Putri Dwiandari (President Hijabers Community) hadir membagikan pengalaman dan pemahaman yang mendalam dalam bidang da’wah serta berbagi pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat bagi peserta.
Merupakan platform diskusi yang menarik mengenai pendekatan dan strategi dalam berdakwah yang mengusung konsep “Rahmatan Lil Alamin”, para peserta yang hadir mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan rahmat kepada semua lapisan masyarakat dengan pendekatan yang inklusif dan berdampak positif.
Ustadz Handy Bonny melihat adanya tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menyampaikan da’wah kepada generasi Z yang hidup di era digital dan informasi yang begitu pesat. Ia membahas bagaimana pesan-pesan Islami dapat disampaikan dengan cara yang relevan dan menarik bagi generasi Z yang memiliki minat dan kebutuhan yang berbeda.
“Tantangan da’wah pada generasi Z semakin kompleks. Bagi umat Islam, harapannya adalah dapat memahami dinamika tersebut dan menemukan strategi yang tepat untuk menjangkau dan mempengaruhi generasi muda dengan pesan-pesan Islami yang relevan. Generasi Z memiliki keunikan dan kebutuhan tersendiri, kita perlu menyesuaikan pendekatan dan metode kita agar dapat menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang dapat mereka terima dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.”
Selain itu, Putri Dwiandari berbagi perspektif dalam melakukan da’wah komunitas kepada akhwat. Ia menjelaskan bagaimana da’wah dapat dilakukan dengan pendekatan yang menarik dan relevan bagi perempuan Muslim, dengan memperhatikan keunikan dan kebutuhan mereka.
“Dalam era modern, pendekatan yang kreatif dan relevan diperlukan. Cara memahami kebutuhan akhwat, seperti mendengarkan dan berkomunikas, membangun ikatan melalui kegiatan inspiratif dan relevan, dan mengedepankan nilai Islam,” ujar Putri.
Bukhori Sail Attahiry juga menambahkan, “Da’wah tidak hanya terbatas pada lingkungan tertentu. Kita harus mampu menghadapi perbedaan budaya, golongan, bahkan politik dengan pendekatan yang bijaksana, sehingga pesan rahmat Islam dapat tersebar dengan lebih luas.”
Dengan adanya sesi “Rahmatan Lil Alamin Da’wah Ways” diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi peserta untuk berkontribusi dalam menyebarkan pesan rahmat Islam kepada masyarakat secara luas. Selain itu, menjadi kesempatan bagi peserta untuk berbagi pengalaman, bertukar ide, dan memperluas jaringan dalam upaya memperkuat peran dan pengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari.(*)
=======================================================
Eksplorasi konten lain dari Journalarta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
