News

Meski Harga Timah Naik, Tapi Diprediksi Bakal Turun Lagi

Jakarta, Journalarta.com – Di awal 2023 harga timah tengah mengalami kenaikan. Hingga Mei 2023 kemarin, harga timah naik mencapai US$ 26.000 sampai US$ 27.000 per metrik ton (MT) seperti yang disampaikan Direktur Keuangan PT Timah Tbk, Fina Eliani dalam konferensi pers, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023) lalu.

“Sampai dengan bulan Mei harga timah sudah mencapai US$ 26.000 sampai US$ 27.000 jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi kami akhir tahun lalu harga jual logam US$ 25.000,” ungkapnya yang dilansir dari Detik.com.

Kendati demikian, Fina memperkirakan harga timah akan lebih rendah dari angka 2022 seiring dengan pulihnya permintaan dunia akan timah di 2023 ini.

“Harga timah diperkirakan lebih rendah jika dibandingkan 2022. Dengan demikian pulihnya permintaan di dunia harga logam 2023 bergerak US$ 23.000 sampai US$ 30.000,” terangnya.

Diketahui, PT Timah sendiri berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 12,50 triliun seiring dengan penurunan beban pokok pendapatan sebesar 11% dan beban usaha sebesar 6%. TINS juga berhasil memproduksi bijih dan logam timah tahun 2022 masing-masing sebesar US$ 20.079 ton dan 19.825 metrik ton serta penjualan logam tahun 2022 sebesar US$ 20.805 metrik ton.

Posisi nilai aset perseroan pada akhir tahun 2022 sebesar Rp13,07 triliun, sedangkan posisi liabilitas sebesar Rp 6,03 triliun, turun 28% dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp 8,38 triliun. Hal itu dikarenakan berkurangnya pinjaman jangka pendek.

Berdasarkan kinerja tersebut, Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,04 triliun melebihi target yang ditentukan Perseroan. (Red/Detik)

 

==================================

 

 

 

 

 


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts