News

Untuk Akses Internet Cepat, Satelit RI -1 Lengkapi Integrasi Layanan Palapa Ring

Jakarta, Journalarta.com – Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 menjadi satelit multifungsi pertama milik Pemerintah. Kementerian Komunikasi dan Infromatika memanfaatkan satelit internet itu untuk menyediakan akses internet bagi titik layanan publik kesehatan, pendidikan dan pemerintahan.

Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo, Danny Januar Ismawan menyatakan pemilihan teknologi satelit untuk menghadirkan akses internet layanan publik, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Ada daerah yang masih blank spot, jadi tantangan bagaimana cara mengintegrasikan dengan Palapa Ring yang sudah ada. Teknologi satelit ini jaringan telekomunikasi pilihan terakhir. Kenapa pakai satelit, karena tidak mungkin dengan teknologi teresterial fiber optik atau microwave,” jelasnya di Orlando, Florida, Amerika Serikat, Jumat (16/06/2023) waktu setempat.

Menurut Direktur Danny Januar, melalui SATRIA-1, Kementerian Kominfo berupaya mendukung proses layanan publik kepada masyarakat. Menurutnya, pemanfaatan teknologi satelit sebabai pelengkap jaringan kabel serat optik ditujukan untuk mempercepat pemerataan infrastruktur digital.

“Teknologi satelit yang paling memungkinkan sebagai pendukung backbone Palapa Ring. Banyak negara memanfaatkan satelit dan Indonesia bisa memanfaatkan dalam jangka panjang apalagi jika ada demand atau kebutuhan di masyarakat,” jelasnya.

Direktur Infrastruktur BAKTI Kementerian Kominfo menyatakan hingga akhir tahun 2023, SATRIA-1 akan melayani 20 sampai 30 ribu titik layanan publik di wilayah 3T.

“Setelah SATRIA-1 mencapai orbit dan uji coba, kapasitas awal 10 Gbps yang tersedia akan digunakan untuk melayani titik layanan publik. Selanjutnya secara bertahap, sesuai rencana dalam tiga tahun ke depan akan digunakan kapasitas hingga sampai 150 Gbps,” tuturnya.

Menurut Direktur Danny Januar, Pemerintah akan terus memantau dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat wilayah 3T akan layanan internet cepat. Sehingga ada kemungkinan Pemerintah mengalokasikan pengadaan akses internet satelit yang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Dalam Indonesia Broadband Plan, dulu kebutuhannya mimial 1Mbps per titik, namun dalam perjalanan waktu ada evaluasi kebutuhan optimal dan minimal bisa mencapai 4Mbps. Karena itu, Pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan konsumsi publik dan harapan masyarakat akan akses internet,” ungkapnya.(*)


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts