Bangka Tengah, Journalarta.com – Joko Sumarno (45) terbilang sukses mengembangkan usaha bengkel las. Padahal usaha yang digelutinya ini berawal dari ide tak sengaja saat melihat peralatan las milik ayahnya yang tak terpakai di rumah.
Joko menceritakan, usaha bengkel las ini mulai ditekuninya sejak delapan tahun silam. Ia yang kala itu memiliki pekerjaan tak tetap berpikir untuk memanfaatkan peralatan las milik ayahnya.
“Saya awalnya tidak memiliki pekerjaaan tetap, kebetulan di rumah ada mesin las milik orang tua yang tidak pernah terpakai. Lalu terlintas pikiran untuk buka usaha bengkel las,” katanya.
Tak memiliki pengalaman dalam pengetahuan tentang mengelas, tak lantas membuat Joko menyerah. Sekitar dua pekan bulan Joko belajar secara otodidak, mengunjungi usaha bengkel las milik temannya untuk mengetahui teknik mengelas.
Setiap mendapatkan hal yang baru, lalu Ia praktikkan di rumah dengan menggunakan peralatan las milik ayahnya. Usahanya pun berbuah manis, semakin hari kemahirannya dalam mengelas makin meningkat dan akhirnya memberanikan diri membuka bengkel las di Desa Penyak, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.
“Awalnya saya sering mengunjungi bengkel teman saya, untuk melihat cara dia mengelas. Kadang juga nanya tentang cara atau teknik mengelas. Hampir tiap hari saya coba praktekkan di rumah. Ada sekitar setengah bulan saya lakoni hal seperti itu, tanpa pikir panjang langsung lah saya buka bengkel sendiri,” ucap Joko.
Semenjak saat itu, Joko sudah merasakan asam garam dalam menjalani usaha. Dengan lika-liku yang dijalaninya dan berkat pinjaman modal dari PT Timah Tbk, membuat usahanya kini semakin dikenal masyarakat luas.
“Alhamdullilah, usaha ini sudah delapan tahun saya jalani. Selama delapan tahun ini banyaklah lika – likunya, yang paling kerap terjadi itu harga bahan baku yang sering naik turun, belum lagi kalau barangnya lagi kosong. Itu harganya bisa melambung tinggi,” katanya.
Ia bahkan sudah sudah bisa memiliki karyawan untuk membantunya dalam mengerjakan pesanan konsumen.
“Sedangkan untuk orderan juga seperti musim-musiman, kalau harga timah lagi bagus banyak yang datang ke bengkel. Karena mayoritas pelanggan saya ini adalah pekerja tambang. Tapi kalau harga timah lagi murah otomatis usaha kami juga ikut sepi,” katanya.
Menurut Joko, dengan menjadi Mitra Binaan PT Timah Tbk juga bisa membantu mengembangkan usahanya. Banyak manfaat yang dirasakannya.
“Alhamdullilah, semenjak jadi mitra binaan PT Timah, saya benar – benar merasa terbantu. Kami dikasih motivasi dan diberi pembinaan untuk dapat mengelola usaha kami,” katanya.
Berkat pinjaman modal dari Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk dirinya selain bisa mengembangkan usaha bengkel las juga bisa menambah usaha baru yakni perkebunan sawit dan jual beli bibit sawit.
“Pokoknya luar biasalah PT Timah, berkat pinjaman dari PT Timah juga akhirnya saya bisa mengembangkan usaha saya dan menambah usaha baru yakni ke perkebunan sawit serta penjualan bibit sawit,” tandasnya.
(Sumber : Humas PTTimah, Publishare: Gunawan)
Eksplorasi konten lain dari JournalArta
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.