DaerahNews

Modifikasi Cuaca di Sumsel Libatkan Perekayasa dari BRIN

Sumatera Selatan, Journalarta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2023 ini akan lebih kering karena dampak El Nino.

Melihat kondisi tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca, dalam rangka Siaga Darurat Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Sumatera Selatan ( Sumsel ) Tahun 2023 dengan melibatkan perekayasa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA), Organisasi Riset Kebumian dan Maritim (ORKM) BRIN Hidayat mengatakan, keterlibatan perekayasa sebagai supervisi dalam kegiatan ini untuk memastikan pelaksanaan operasi TMC berjalan lancar dan memenuhi kaidah ilmiah dalam penerapannya.

“Untuk mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut, PT Smart Cakrawala Aviation ditunjuk selaku operator Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan melibatkan Kelompok Riset Teknologi Pengembangan Sumber Daya Air, PRLSDA BRIN sebagai supervisi,” ujar Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/8/2023) lalu.

Ia menjelaskan, kegiatan supervisi ini mencakup penyiapan sumber daya manusia agar siap menjalankan kegiatan operasional TMC, sebagai flight scientist, analis cuaca, dan mengolah data untuk menghitung hasil TMC.

Hidayat menambahkan, dengan adanya kebijakan hilirisasi riset TMC bertujuan untuk pendampingan ilmiah, sehingga penerapan TMC dapat dilakukan dengan benar dan akurat.

“Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya BRIN untuk meningkatkan peran riset bagi masyarakat. Di mana penerapan riset sebagai upaya pencegahan bagi masyarakat, agar terhindar dari ancaman bencana hidrometeorologi. Khususnya dari kekeringan, banjir, kebakaran hutan dan lahan,” imbuhnya.

Dia pun berharap keterlibatan para perekayasa BRIN di kegiatan ini dapat lebih mengoptimalkan peran serta perekayasa dalam rangka memperkuat ekosistem riset di Indonesia.

Kegiatan ini berlangsung selama 11 hari, dimulai pada 8 – 18 Agustus 2023 untuk melakukan pengumpulan data. Beberapa dari data tersebut telah digunakan dan diolah sebagai bahan presentasi dan publikasi ilmiah.

Tak hanya itu, data kegiatan TMC ini nantinya juga akan dirancang dan diprospek sebagai rencana riset bersama dengan PT. Smart Aviation.

Sebagai informasi, keterlibatan BRIN pada kegiatan supervisi ini telah dimulai sejak Mei 2023, saat PT. Smart Aviation melakukan pelayanan TMC di Riau dan Pontianak. Permintaan terus berlanjut untuk melakukan operasi TMC di Sumatera Selatan, karena pihak PT. Smart Aviation masih membutuhkan keterlibatan perekayasa BRIN untuk melakukan supervisi.

PT Smart Aviation adalah perusahaan swasta di bidang jasa angkutan niaga tidak berjadwal, perawatan pesawat dan helikopter, serta pengelola Bandar Udara Khusus Semelagi di Singkawang, Kalimantan Barat. Untuk melaksanakan kegiatan ini, perusahaan telah menyiapkan piranti pesawat terbang, bahan semai powder, dan pelaksana yang memiliki kompetensi keilmuan meteorologi, hidrologi, geografi, fisika awan, serta kompetensi keilmuan lainnya.(*)


Eksplorasi konten lain dari Journalarta

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts